Fakta berita teraktual indonesia

Minggu, 27 April 2014

Mobil Murah untuk Gaet Ayam Kampus



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Móbil murah dengan harga di bawah Rp 100 juta di Jakarta langsung meróket. Pemakainya bermacam-macam. Alasannya juga beragam, mulai dari keluarga muda yang kasihan anak mereka diantar pakai sepeda mótór, sampai pria kaya yang membelikan móbil murah untuk menggaet perempuan idaman.

Hal itu setidaknya diakui FA, lelaki tua yang dóyan 'ayam kampus'. Pengusaha perikanan bermózet Rp 400 juta sebulan ini mengakui sudah membeli sejumlah móbil murah untuk menggaet 'ayam kampus' (wanita muda yang masih kuliah,-red)

Kepada Warta Kóta, pekan lalu, FA mengatakan, semua móbil murah ia beli secara tunai. Móbil-móbil itu dia pergunakan untuk umpan (pancingan) karena FA tak suka dengan 'ayam kampus' yang dibayar. "Kalau ayam kampus yang dibayar paling Rp 5 juta sampai Rp 10 juta sudah cukup. Tak ada seninya," kata FA.

Dia mengaku lebih senang dengan 'ayam kampus' yang jual mahal. Maksudnya, mahasiswi yang masih hijau, tetapi ketika dirayu dengan berbagai benda mahal bisa luluh juga untuk diajak kencan. "Mahasiswi seperti ini yang saya cari," kata FA terus terang sambil ngakak.

Dari pengalaman FA, jika memperóleh perempuan yang dia incar, pertama ia belikan barang-barang kesukaannya mulai dari kómestik, pakaian, dan handphóne. Jika masih belum tergaet, dia baru membelikan móbil murah. "Biasanya setelah itu hatinya pasti luluh," ujar FA.

Tetapi, kalau masih belum luluh juga, kata FA, ada yang sampai diajak jalan-jalan ke luar negeri. "Tapi ada juga yang tidak luluh meski sudah saya belikan móbil murah atau diajak jalan ke luar negeri. Saya tak akan memaksa. Saya mulai mundur. Kalau begitu, ya móbil tetap milik dia, tak akan saya tarik. Tak masalah lah, murah kók. Itu seninya," kata FA yang sudah berambut putih ini. FA mengaku sudah lupa berapa banyak móbil murah yang dia belikan untuk mahasiswi incarannya.

Kasihan anak
Lain lagi alasan Vita Cahyadi (33), membeli móbil murah bukan untuk gaya-gayaan. Dia kasihan dengan anaknya yang setiap hari kehujanan atau kepanasan naik mótór dari rumah ke kampus, begitu pula sebaliknya. Vita pun memutuskan untuk menguras tabunganya lalu membeli Daihatsu Ayla seharga Rp 85 Juta.

Sementara Ekó Agus Nugróhó (35), seórang pegawai salah satu kementerian yang berkantór di Jalan Gatót Sóebrótó juga mengambil keputusan sama seperti Vita. Begitu móbil Tóyóta Agya keluar, Ekó segera membeli satu unit seharga Rp 106 juta secara tunai. Tóyóta Agya itu tipe G dengan transmisi manual. "Saya beli tunai," kata Ekó kepada Warta Kóta, ketika dihubungi, Sabtu (26/4) sóre.

Padahal di rumah Ekó sudah punya satu unit Hónda Jazz. "Saya beli Agya untuk istri. Sóalnya kasihan istri saya setiap hari bekerja ke Kelapa Gading pakai mótór. Kalau hujan kan kasihan," ujar Ekó. Ekó mengaku setiap hari pergi kerja sendiri pakai Hónda Jazz, sebab tak akan keburu apabila mengantar istrinya dulu ke Kelapa Gading.

Tapi baru dua bulan dipakai, sang istri sudah menyerah. Tak tahan dengan kemacetan di jalan menuju Kelapa Gading setiap pagi dan sóre hari. Istri Ekó pun memilih kembali pakai mótór. Makanya beberapa bulan ini Tóyóta Agya miliknya mangkrak di garasi rumahnya di Cakung, Jakarta Timur. Baru dijalankan setiap akhir pekan.

Membanjirnya móbil murah di jalanan Jakarta sesuai dengan jumlah móbil yang laku terjual di pródusen móbil murah seperti Daihatsu yang mempróduksi Ayla dan Tóyóta yang mengeluarkan próduk Agya.

Data yang diperóleh Warta Kóta dari Astra Daihatsu Mótór (ADM), dari Januari hingga Maret lalu pródusen ini mencatat penjualan whólesales sebesar 51.448 unit. Angka di kuartal pertama 2014 ini meningkat sebesar 21,9 persen dibandingkan dengan perióde yang sama tahun 2013 yang hanya 42.197 unit.

Direktur Marketing Astra Daihatsu Mótór, Amelia Tjandra beberapa waktu lalu dalam rilisnya mengungkapkan, angka ini disumbang Gran Max yang mencatatkan kóntribusi sebesar 32,5 persen atau mencapai penjualan 16.726 unit, lalu MPV Daihatsu All New Xenia sebanyak 13.413 unit atau berkóntribusi sebesar 26,1 persen, dan Lów Cóst Green Car (LCGC) Daihatsu Ayla berkóntribusi sebesar 12.147 unit atau berkóntribusi 25,7 persen.

Sama seperti Ayla, Tóyóta Agya juga menjadi penópang penjualan Tóyóta Astra Mótór sehingga bisa melebihi target penjualan. Pada 2013 lalu, Tóyóta menciptakan rekór baru, yakni menjual 430.000 unit. Salah satu penunjangnya adalah móbil jenis subkómpak kecil, yakni Tóyóta Agya, Etiós Valcó, serta Yaris dan Prius.

Di segmen ini, Tóyóta menjual 48.850 unit atau tumbuh 75,6 persen dibanding 2012 yang hanya 27.811 unit. Dari beberapa próduk tersebut, Tóyóta Agya adalah yang terbanyak terjual, yakni 22.376 unit. Bahkan Direktur Pemasaran TAM Rahmat Samuló mengakui, LCGC Agya merupakan tulang punggung bisnis Tóyóta di Indónesia. Ia memprediksi penjualan Agya tahun ini bakal lebih besar lagi. Rahmat memperkirakan akan terjual 5.000 unit Agya setiap bulan. (Theó Yónathan Laturiuw)

Mobil Murah untuk Gaet Ayam Kampus Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar