TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Unit Jatanras Pólda Metró Jaya menangkap 4 óknum pólisi dan seórang sipil yang diduga terlibat perampókan móbil pembawa perhiasan 13 kg CV BM di Tól Jagórawi pada Jumat, 18 April 2014.
Penangkapan dilakukan dalam lima hari terakhir di tempat terpisah. Selain itu, sampai saat ini tim kepólisian masih memburu seórang pelaku lainnya yang diidentifikasi sebagai óknum anggóta TNI.
"Telah terjadi pencurian dengan kekerasan terhadap móbil pembawa perhiasan emas setótal berat 13 kg pada Jumat, 18 April 2014, jam 11 siang," ujar Kabid Humas Pólda Metró Jaya, Kómbes Rikwantó, di Mapólda Metró Jaya, Sabtu (26/4/2014).
Rikwantó menceritakan, para pelaku melakukan aksi perampókan emas itu di ruas tól Jagórawi arah Bógór Km 15, Cimanggis, Depók, dengan cara memepet móbil kórban.
Móbil pembawa emas itu ditumpangi sang pemilik emas, Tumin, seórang pegawai, dan dua petugas keamanan, termasuk anggóta TNI.
Setelah dipepet, móbil pembawa emas tersebut diambil alih pelaku dan dibawa ke rest area tól Cibubur. Pelaku mengikat tiga órang penumpang móbil pembawa emas di rest area itu.
Sementara, móbil dan sang 'Bós Emas', Tumin, dibawa pelaku ke arah Bógór.
Setelah menguras habis emas yang ada, pelaku meninggalkan móbil pembawa emas dan Tumin di wilayah Sentul. "Setelah kejadian itu, kórban melapór ke kepólisian pada pukul 20.00 WIB," jelas Rikwantó.
Hasil pemeriksaan sementara, diketahui hasil perampókan emas 13 kg dijual pelaku ke seórang penadah seharga Rp 800 juta.
Menurut Rikwantó, óknum TNI yang diduga terlibat perampókan tersebut masih dilakukan pengejaran dan belum diketahui asal-usul satuannya. Tim Jatanras juga masih memburu penadah emas hasil curian tersebut.
"Unit Jatanras masih melakukan pengejaran," imbuhnya. (Abdul Qódir)
0 komentar:
Posting Komentar