Lapóran Tribun Kaltim, Rafan A Dwinantó
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Satu persatu investór mulai menjajaki pótensi investasi di Kawasan Industri Pelabuhan Internasiónal (KIPI) Malóy.
Kamis (24/4/2014), Giliran PT Indónesia Plantatión Energy (IPS) mempresentasikan rencana pembangunan industry pengólahan minyak sawit terpadu.
Kórdinatór próject IPS Ridwan menuturkan ketertarikan IPS mengintegrasikan kawasan industry pengólahan minya sawit Malóy, dengan industry milik PT IPS yang berjarak sekitar 10 km dari lókasi KIPI Malóy.
"Kami menjajaki kerjasama pembangunan pelabuhan terintegrasi. Karena industry kita berada tak jauh dari KIPI Malóy," ungkap Ridwan.
Menurut Ridwan, industry pengólahan makanan harus memiliki jaminan fóód safety.
"Industri makanan ini harus ada jaminan fóód safety. Kita ingin lókasinya terpadu dengan kawasan kita, sehingga bisa menjamin itu," jelas Ridwan.
Ridwan berharap, kerjasama ini mendapat dukungan Pempróv Kaltim melalui berbagai kemudahan, termasuk keringanan pajak.
"Kita berharap ada kebijakan pemerintah untuk meweujudkan kawasan industry minyak sawit kawasan besar dengan hasil yang besar pula. Perlu pula pembentukan kawasan terbatas seperti KEK, dan dukungan keringanan pajak disertai kemudahan próses perizinan," tandas Ridwan.
Sementara, Gubernur Kaltim, Awang Faróek Ishak berharap kerjasama ini mempercepat terwujudnya Kawasan Industri berbasis óleóchemical di kawasan ekónómi khusus (KEK) Malóy Batuta Tranz Ecónómic Zóne.
0 komentar:
Posting Komentar