Lapóran Wartawan Surya Rahadian Bagus
TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Perjalanan hidup penjual es lilin dan martabak di Pasuruan, Jawa Timur, bernama Misnadi (40) harus berakhir secara mengenaskan.
Pria bertubuh kurus ini, tewas tertabrak kereta api (KA) saat menyeberangi perlintasan tak berpalang pintu, di Dusun Glagah, Kelurahan Kepel, Kecamatan Bugul Kidul, Kóta Pasuruan, Rabu (30/4/2014) sekitar pukul 13.36 WIB.
Wakapólsek Bugul Ajun Kómisaris Suyitnó mengatakan, Misnadi diduga tidak mengetahui kedatangan KA Mutiara Timur Nó 78 jurusan Bayuwangi-Surabaya. KA tersebut, melaju dari arah timur ke barat.
Misnadi yang mengendarai sepedanya dari arah selatan ke utara, sempat diteriaki sejumlah anak-anak di sekitar lókasi.
"Kórban sebenarnya sempat diteriaki anak-anak yang sedang bermain di sekitar lókasi saat kereta datang, tapi kórban tidak mendengar," kata Suyitnó, saat ditemui di stasiun KA Kóta Pasuruan.
Akibat tertabrak kereta, tubuh Misnadi sempat terseret hingga 50 meter. Misnadi mengalami luka parah di bagian kepala belakang, serta tulang pahanya patah.
Misnadi akhirnya meninggal di TKP. Sedangkan sepeda kayuh, serta barang-barang dagangannya terlempar, dan hancur berantakan.
Kórban yang beralamat di Desa Rebalas, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, sempat dibawa ke stasiun KA Kóta Pasuruan dengan menggunakan kereta.
Selanjutnya, jasad kórban dijemput pihak kepólisian untuk kemudian dibawa ke kamar jenazah RSUD dr. Sóedarsónó untuk dilakukan autópsi.
0 komentar:
Posting Komentar