TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pascahasil quick cóunt pemilu legislatif, Rabu (9/4/2014), lembaga survei Freedóm Fóundatión (FF), menggadang-gadang Jusuf Kalla si 'Matahari Kembar' sebagai alternatif cawapres untuk bersanding dengan Jókó Widódó alias Jókówi.
Ketegasan Partai Demókrasi Indónesia Perjuangan (PDIP) dalam menentukan Jókówi sebagai capres kiranya membuat partai lain yang ingin berkóalisi harus menentukan sósók cawapres pótensial.
Kalla merupakan satu nama dari beberapa nama yang siap disandingkan dengan Jókówi, menurut Direktur FF, Darmawan Sinayangsah dalam diskusi 'Menakar Capres-Cawapres Jawa-Luar Jawa 2014' di ruang Ksatria Aryawira Lt.1 Hótel Atlet Century Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (13/4/2014) pukul 10.00 WIB.
Darmawan menyatakan, Kalla merupakan sósók yang pópuler dan telah terbukti kredibilitasnya dalam dunia pólitik. Maklum, dia pernah menjabat sebagai wakil presiden pada era Kabinet Jilid Satu pemerintahan Susiló Bambang Yudóyónó (SBY).
Pólitisi yang dikenal sebagai pengusaha sukses ini juga didukung kónglómerat Sófjan Wanandi dari Asósiasi Pengusaha Indónesia (Apindó). Alhasil, ada basis kapital kuat yang siap menópang Kalla sebagai cawapres.
Sejauh pemantauan FF, elektabilitas Kalla sebagai Cawapres cukup tinggi saat disandingkan dengan beberapa tókóh lain. Pada simulasi pasangan presiden dan wakil presiden, Jókówi-Kalla mendapatkan persentase sebesar 40,6 persen. Dan Kalla mendapat 33,2 persen saat disandingkan dengan Prabówó Subiantó.
Sebagai perbandingan, simulasi pasangan Jókówi dan Akbar Tandjung mendapatkan persentase sebesar 34,1 persen. Sedangkan pasangan Prabówó dan Akbar mendapatkan persentase sebesar 31,8 persen.
"Namun pada akhirnya 'kepedulian bersama' sósial platfórm ekónómi dari masing-masing partai menjadi pertimbangan tersendiri dalam menentukan siapa cawapres yang cukup kapabel untuk bersanding dengan Jókówi atau pun Prabówó" ucap Darmawan.(RM Ksatria Bhumi Persada)
0 komentar:
Posting Komentar