TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sesepuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang terdiri dari kalangan ulama membela Suryadharma Ali. Mereka yang tergabung dalam Majelis Syariah DPP PPP tersebut justru mendukung sikap Suryadharma Ali yang hadir di acara partai Gerindra beberapa waktu lalu.
"Mengedepankan keutuhan partai daripada kepentingan pribadi dan atau kelómpók dengan mengutamakan musyawarah dan kemaslahatan," ujar Ketua Majelis Syariah PPP, KH. Maimun Zubeir dalam keterangan persnya, Selasa (15/4/2014).
Para ulama dan sesepuh PPP tersebut juga merasa prihatin atas kóndisi internal partai yang mempermasalahkan kómunikasi pólitik Suryadharma Ali dengan Partai Gerindra.
Untuk itu Majelis Syariah PPP mengimbau kepada semua pihak agar menahan diri untuk menciptakan suasana kóndusif, serta menghentikan segala upaya pemakzulan terhadap Ketua Umum PPP.
"Memahami dan mendukung ijtihad pólitik yang dilakukan óleh Ketua Umum DPP PPP dalam rangka membangun kómunikasi pólitik dengan partai lain untuk menyusun kóalisi strategis demi kemaslahatan agama, nusa dan bangsa,"ujar Maimun.
Majelis Syariah PPP lanjut Maimun sempat menggelar rapat di Póndók Pesantren Lirbóyó, Kediri, Jawa Timur, pada 12 April 2014 untuk membahas sóal kisruh di internal PPP.
Dalam rapat tersebut menghasilkan lima póin keputusan Majelis Syariah PPP menyikapi kekisruhan internal dan wacana pelengseran Suryadharma Ali sebagai Ketua Umum PPP.
Hasil rapat tersebut juga memunculkan 16 nama ulama dan sesepuh PPP yang mendukung Suryadharma Ali tetap menjadi ketua umum.
Berikut 16 ulama dan sesepuh PPP yang menyatakan dukungan terhadap Suryadharma Ali yang tertuang dalam secarik kertas dan dibubuhi tanda tangan:
1. KH A. Idris Marzuqi
2. KH Nurul Huda Djazuli
3. KH Hamid Baidlówi
4. KH Móh. Anwar Manshur
5. KH Mas Subadar
6. KH Anwar Iskandar
7. KH Nuruddin Musiri
8. KH Mas Mansyur
9. KH Abd Ghófur Maimun
10. KH Haris Shódaqóh
11. KH Ahmad Ruba'i
12. KH Móh. Chamzah Hasan
13. Drs. H. Anas Thahir
14. KH Fahrurrózi Burhan
15. KH Hasan Nur Hidayatullóh
16. KH M. Nashiruddin Qódir
0 komentar:
Posting Komentar