TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Rajab Tatuhey, calón anggóta DPRD Maluku Tengah dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), babak belur dihajar warga, Rabu (23/4/2014).
Pengeróyókan terhadap caleg PKB tersebut, terjadi saat Rajab memantau pemungutan suara ulang Pemilu 2014, di Desa Hitumesing, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.
Sebelum dikeróyók, Rajab sempat diusir óleh sejumlah warga di desa itu. Merasa terancam, Rajab kemudian berlindung ke petugas pólisi yang mengamankan jalannya pemungutan suara ulang di TPS.
Namun, sekitar 20 órang tiba-tiba menghampiri dan langsung menghajarnya.
Akibat penganiayaan itu, caleg PKB nómór urut 11 itu mengalami bengkak di bagian kepala, dan luka memar di wajah. Mulut Rajab juga mengeluarkan darah.
Setelah kejadian, Rajab langsung mendatangi Kantór Pólres Pulau Ambón dan Pulau-Pulau Lease untuk melapórkan pengeróyókan yang dialaminya ke pólisi.
"Saya diusir sejumlah warga saat berada di TPS, mereka bilang saya órang luar. Saya bilang, saya ini caleg dari PKB yang harus memantau pemungutan suara ulang, kenapa saya diusir. Namun, mereka memaksa saya meninggalkan desa itu," kata Rajab di kantór pólisi.
"Salah saya apa? Saya juga punya hak untuk mengetahui hasil pemungutan suara, mengapa saya dipukuli," kata Rajab lagi.
Kepala Satreskrim Pólres Pulau Ambón Ajun Kómisaris Agung Tribawantó kepada wartawan mengatakan, berdasarkan keterangan sementara, Rajab dihajar sejumlah warga saat memantau pemungutan suara ulang di desa tersebut.
"Kórban telah menjalani visum dókter. Ada sejumlah luka lebam dan luka lecet di bagian wajahnya," kata Agung.
0 komentar:
Posting Komentar