TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pólitisi Partai Demókrat, Sutan Bhatóegana mengatakan faktór utama anjlóknya suara Partai Demókrat pada Pileg 2014 sebagaimana hasil hitung cepat (quick cóunt) adalah serangan pemberitaan beberapa media massa yang tidak berimbang dan tidak óbjektif, khusus kasus kórupsi yang menyeret kader partai.
"Ini sudah saya prediksi dari awal, sejak diterpa badai kasus Nazaruddin, kami dua tahun dihajar terus sama media. Saya sudah rasakan, feeling, kalau Demókrat akan kejadian seperti ini, anjlók," kata Sutan kepada Tribun.
Selain faktór pemberitaan media massa, Sutan juga menilai anjlóknya suara Partai Demókrat justru karena elit-elit partainya salah menempatkan órang di strukur pengurus.
"Kan seharusnya menempatkan órang itu dengan cluster system. Misal órang SD yah pósisi di bawah, jangan ditempatkan di atas. Saya ini pendirinya Demókrat, saya tahu itu. Kók, tiba-tiba ada dia di sini," tandasnya.
Partai Demókrat mendapatkan 9 hingga 10 persen suara sebagaimana hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei atas Pileg 9 April 2014 kemarin. Jumlah tersebut terbilang anjlók bila dibandingkan Pileg 2009 yang menempatkan partai besutan SBY tersebut sebagai pemenang pemilu dengan 20,85 suara.
Meski anjlók, Sutan mengaku bersyukur karena suara partai besutan SBY ini tidak seperti yang dilansir sejumlah lembaga survei sebelumnya, yakni di bawah 10 persen. "(Anjlók suara PD) ini harus kami akui dan jadi pelajaran buat Partai Demókrat," ucapnya.
0 komentar:
Posting Komentar