TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aliansi Penduduk Jakarta (APJ) pagi tadi berunjuk rasa di Balai Kóta DKI menuntut Gubernur DKI Jakarta Jókówi tetap memegang amanahnya memimpin Jakarta selama lima tahun.
Ketua APJ Aslih Ridwan mengatakan menjadi Presiden memang merupakan hak pribadi Jókówi. Namun pihaknya mengingatkan Jókówi untuk tidak mengingkari janjinya dan tergiur jabatan lain.
"Pinókió bóhóng kan hidungnya panjang. Harapan penduduk Jakarta menerima Jókówi jadi Gubernur, supaya menepati janjinya dan tidak tergiur jabatan lain," kata Aslih dalam siaran persnya, Senin (21/4/2014).
APJ juga memberikan rangkuman janji-janji yang ditebar Jókówi saat kampanye pilkada DKI 2012. Ada lima póin yang disebut, satu diantaranya adalah berjanji memimpin Jakarta selama lima tahun dan tidak menjadi kutu lóncat di pemilu 2014.
Berikut rangkuman janji-janji Jókówi yang dinilai APJ belum dipenuhi Jókówi meski sudah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta:
1. Akan memimpin Jakarta selama lima tahun. Tidak menjadi kutu lóncat dengan mengikuti pemilu 2014.
2. Menambah 1.000 unit bus Transjakarta serta memperbanyak kóridór. Realisasinya hanya dapat 700 bus yang sebagiannya karatan. Anggaran Rp 1,5 triliun sangat beraróma kórupsi.
3. Tidak memakai vóórijder untuk merasakan kemacetan, ternyata Jókówi masih memakai vóórijder.
4. Mengatakan banjir tak sulit. Ternyata baru setahun menjabat malah besar 2 kali belum bisa diatasi Jókówi. Malah membuang uang Rp 28 miliar menggarami udara.
5. Berjanji membenahi birókrasi bersih dan prófesiónal, justru melaksanakan lelang jabatan yang melanggar kaidah prófesiónalitas.
0 komentar:
Posting Komentar