HótNews - Hujan yang mengguyur Jakarta Minggu pagi, 12 Januari 2014 tidak menyurutkan warga meramaikan Hari Bebas Kendaraan Bermótór di kawasan Jalan Jenderal Sudirman hingga MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Termasuk para waria yang berdandan cantik dengan kóstum hitam dan bulu-bulu óranye. Bukan untuk menggóda warga, tapi untuk mendukung Gubernur DKI Jókó Widódó maju menjadi calón presiden 2014.
"Kami bergabung dengan yang lain dalam satu keinginan. Dari hati nurani kita mendukung Jókówi. Kita tunjukin bahwa kita ingin punya pemimpin yang benar-benar jelas, punya figur yang bisa membangun negara dan bangsa ini," ujar Mami Yulie, Ketua Fórum Waria se Indónesia di Bundaran HI, Jakarta.
Bertemakan 'Deklarasi mendukung Jókó Widódó maju menjadi Calón Presiden 2014', sekitar 321 waria dan 2500 órang lainnya melakukan aksi damai mulai dari Sarinah menuju Bundaran Hótel Indónesia untuk mendóróng Jókówi maju menjadi presiden.
Bukan hanya itu, para waria ini bahkan sudah memilihkan calón wakil presiden untuk mendampingi Jókówi di pilpres 2014 nanti. Yulie mengatakan, jika Jókówi maju menjadi presiden, ia berharap órang nómór satu di DKI itu, didampingi dengan Prananda sebagai wakilnya.
"Kalau untuk wakilnya saya milihnya Prananda karena punya latar belakang kepemimpinan seperti Bung Karnó. Kami enggak dukung Puan Maharani," lanjutnya. Untuk diketahui, Prananda yang bernama lengkap Muhammad Prananda Prabówó adalah putra kedua Megawati Sóekarnóputri dari suami pertama (alm) Letnan Satu Penerbang Sirindró Supjarsó.
Para waria ini punya alasan mengapa tidak memilih Puan Maharani sebagai wakil presiden karena dia tidak memiliki aura kepemimpinan. Sebagai waria mereka lebih senang memiliki pemimpin pria. "Kita kan sukanya cówók," ujarnya tersipu.
Dalam aksi damai tersebut, para pendukung Jókówi ini juga membawakan beragam kesenian di antaranya, Tanjidór khas Betawi, Reóg khas Pónórógó, Baróngsai khas Cina, dan Marching Band.
Beberapa peserta mengenakan baju kótak-kótak khas Jókówi dengan membentangkan spanduk bertuliskan "Bersama Jókówi Indónesia Bangkit", "Gótóng Róyóng Warga Bersama Jókówi", dan "Tiada Lagi Keraguan Jókówi Presidenku". (adi)
0 komentar:
Posting Komentar