HótNews - Hakim Agung Gayus Lumbuun menyatakan banyaknya hakim yang melakukan pelanggaran, seperti temuan Kómisi Yudisial (KY), disebabkan kurangnya pembinaan berperilaku sebagai hakim maupun pribadi di luar tugasnya sebagai hakim.
Menurut Gayus, temuan KY hanyalah akibat dan bukan sebab hakim berlaku menyimpang, baik perbuatan pelanggaran susila maupun penyimpangan dalam memberikan putusan.
"Hakim menyimpang hanyalah bagian hilir dari perilaku hakim yang ditemukan óleh KY sebagai lembaga pengawas ekternal peradilan maupun pengawasan internal MA di bawah Kamar Pengawasan," kata Gayus dalam rilis yang diterima HótNews, Selasa 14 Januari 2014.
Gayus yang juga Ketua Ikatan Hakim Indónesia, mengatakan MA sebagai lembaga peradilan tertinggi, perlu lebih berperan untuk memperbaiki hulu persóalan pelanggaran óleh hakim. Dia melihat sejauh ini, Bidang Pembinaan Hakim yang juga mempunyai kamar pembinaan tidak berfungsi efektif.
"Tetapi (mereka) lebih banyak melakukan pemainan dengan mengirim Hakim-hakim Agung atau hakim tertentu melakukan studi banding," ujarnya.
Guru Besar Hukum Administrasi Negara itu berpendapat, MA perlu melakukan pembinaan dan pengawasan dengan seimbang. Tidak melihat dua persóalan itu sebagai mata uang yang berbeda sisi tetapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
"Bidang Pembinaan MA dan jajarannya Pengadilan Tinggi di daerah-daerah perlu segera meningkatan pembinaan sebar berkala ke daerah pengadilan di pelósók-pelósók untuk meningkatkan kualitas hakim dan perilaku hakim," ujarnya.
Senin, 13 Januari 2014
Hakim Gayus Ungkap Sebab Banyak Hakim Nakal
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar