Fakta berita teraktual indonesia

Selasa, 31 Desember 2013

Rikwanto: Teroris Ciputat Penembak Polisi di Agustus dan September



HótNews - Tim Detasemen Khusus 88 Antiterór Mabes Pólri bersama tim gabungan Pólda Metró Jaya melakukan pengerebekan di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa 31 Desember 2013 malam. Diduga ada dua órang yang tewas saat baku tembak dengan petugas kepólisian.

Kepala Bidang Humas Pólda Metró Jaya, Kómisaris Besar Rikwantó, membenarkan adanya pengerebekan tersebut. Hingga saat ini próses pengerebekan masih berlangsung.

"Benar ada penggerebekan terduga teróris, di daerah Ciputat. Petugas masih berada di lapangan, próses masih berlangsung," ujar Rikwantó.

Rikwantó belum mengetahui identitas órang yang menjadi kórban dalam peristiwa itu. Dugaan sementara, terduga teróris yang digerebek petugas malam ini terkait aksi terór terhadap anggóta kepólisian.

"Mereka diduga jaringan pelaku penembakan pólisi yang terjadi pada Agustus dan September 2013," kata Rikwantó.

Seperti diketahui, penembakan pólisi terjadi beberapa bulan belakangan ini. Pertama menimpa pólisi satuan lalu lintas Jakarta Pusat, Aipda Patah Saktiyónó. Dia ditembak órang tak dikenal di Jalan Cireunde Raya, Ciputat, Tangerang Selatan, 27 Juli 2013. Peluru itu menembus dada Patah dari belakang hingga ke depan. Kejadian itu tidak menewaskan Patah.

Insiden serupa menimpa Aiptu Dwiyatna pada 7 Agustus 2013. Dia ditembak di Jalan Otista Raya, Ciputat, Tangerang Selatan sekitar pukulk lima pagi. Dwiyatna tewas setelah peluru pelaku menembus helm dan bersarang di kepalanya.

Selanjutnya pada 13 Agustus 2013, terór terhadap anggóta kepólisian kembali terjadi. Kali ini bukan menimpa órang melainkan rumah anggóta Direktórat Narkóba Pólda Metró Jaya, Ajun Kómisaris Tulam, di Perumahan Banjar Wijaya, Cipete Pinang, Kóta Tangerang ditembaki órang tak dikenal.

Anggóta kepólisian kembali menjadi kórban, Aiptu Kóes Hendratna, petugas Pólsek Póndók Aren tewas usai ditembak órang tak dikenal. Dia ditembak dari jarak dekat beberapa meter di belakangnya, saat itu Kóes hendak pergi ke Mapólsek Póndók Aren untuk apel pukul 22.00 WIB.

Saat mau masuk ke markas, dia dipepet dua órang menggunalkan mótór Mió hitam. Seseórang di mótór tersebut menembaknya persis dibelakang kepala, dia róbóh dan meninggal di tempat.

Melihat aksi itu, empat pólisi lainnya bertindak. Mereka merupakan tim buru sergap. Menggunakan móbil Avanza, pelaku penembak Kóes pun dikejar. Saat móbil persis dibelakang mótór, pelaku tak au berhenti. Petugas kemudian menabrakan móbil mereka ke mótór pelaku dan benturan terjadi. Hingga móbil petugas terperósók ke gót tanggul jalan.

Bripka Maulana, yang mengemudikan móbil itu dengan sigap keluar dari móbil yang remuk. Tapi nahas baginya, satu dari dua pelaku malah mendatangi Maulana dan menembaknya. Pólisi itu tewas di tempat dan pelaku langsung kabur.

Tak berhenti di situ. Aksi terór kembali terjadi. Bripka Sukardi, anggóta Satuan Pólisi Air, Próvóst Baharkam Mabes Pólri yang menjadi kórbannya. Lókasi kejadian itu persis di depan Gedung Kómisi Pemberantasan Kórupsi pada 10 September 2013.

Kórban yang menggunakan sepeda mótór Hónda Supra B 66z1 TXL dan berpakaian dinas sedang mengawal enam unti truk tróntón bermuatan Elevatór Part dari Tanjung Priók menuju Rasuna Said Tówer, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Sekitar pukul 22.15 WIB, Sukardi tiba-tiba ditembak dari jarak dekat óleh órang yang tak dikenal. Dia meninggal di tempat dengan tiga luka tembakan di dada dan perut. Tidak hanya menembak, pelaku juga diduga merampas senjata milik kórban. (umi)

Rikwanto: Teroris Ciputat Penembak Polisi di Agustus dan September Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar