Perampok kereta api legendaris asal Inggris, Ronnie Biggs, meninggal dunia pada usia 84 tahun. Ia terkenal dan melegenda setelah terlibat dalam perampokan kereta api tahun 1963 yang dikenal sebagai Great Train Robbery.
Biggs menghabiskan waktunya selama 35 tahun dalam pelarian, meraih popularitas karena kecerdikannya menghindari penangkapan.
Great Train Robbery merupakan perampokan kereta api jurusan Glasgow ke London, dengan uang rampokan senilai 2,6 juta pound, jumlah yang sangat besar saat itu.
Sebenanrya Biggs bukan pemain utama dalam perampokan, namun ia diputuskan bersalah dengan hukuman penjara 30 tahun pada 1964.
Namun, setelah 15 bulan menjalani hukuman, ia berhasil meloloskan diri dari tembok penjara dengan cara melopat ke atap sebuah mobil pengakut perabotan.
Masa pelariannya selama 30 tahun, membawanya ke berbagai negara termasuk Prancis, Spanyol, dan Australia. Ia akhirnya menetap di Brasil.
Biggs kembali ke Inggris tahun 2001 dengan alasan berobat, namun langsung ditangkap dan dijebloskan ke penjara. Ia dibebaskan tahun 2009 dengan pertimbangan kemanusiaan setelah menderita penyakit yang sudah sulit disembuhkan.
Ia beberapa kali kena serangan jantung, dan menurut laporan Press Association dan Sky News, Biggs meninggal dunia di sebuah rumah di London.
Biggs kebagian 143 ribu pound atas perannya dalam perampokan itu, 40 ribu pound di antaranya digunakan untuk operasi plastik di Prancis. Di negara itu juga ia membeli dokumen palsu yang ia gunakan untuk masuk ke Sydney, Australia, 1966.
Curiga polisi kian dekat, Biggs kemudian melarikan diri ke Panama tahun 1969 sebelum akhirnya tiba di Brasil.
Para detektif Inggris berhasil melacak jejaknya di Brasil tahun 1974, namun karena Biggs telah memiliki pasangan perempuan warga Brasil dan telah memiliki anak, ia secara hukum tidak bisa ditangkap.
Uniknya lagi, Biggs bahkan sempat merilis lagu bersama band Sex Pistols tahun 1978, setelah vokalis Johnny Rotten keluar dari band itu.
Pada April 1981, Biggs diculik komplotan bekas tentara Inggris, yang berharap mendapat hadiah jika menyerahkan buronan ini ke pihak berwajib. Untung bagi Biggs, perahu yang membawanya mogok di perairan Barbados, dan bersama penculiknya ia pun diselamatkan petugas pantai negara itu. Barbados tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Inggris saat itu, dan Biggs pun dikirim kembali ke Brasil.
Perampokan kereta api itu sendiri terjadi 8 Agustus 1963, ketika 15 anggota komplotan menyetop kereta Royal Mail kira-kira 60 km di utara kota London.
Masinis Jack Mills digebukin dan mengalami cidera yang tak pernah pulih hingga meninggal tahun 1970.
Biggs lahir di daerah Stockwell, London, tahun 1929.
0 komentar:
Posting Komentar