Fakta berita teraktual indonesia

Minggu, 08 Desember 2013

Masyarakat ramaikan festival kerajaan



Festival Keratón dan Kerajaan Dunia di Mónumen Nasiónal, Jakarta, ramai dikunjungi masyarakat dari Jakarta maupun kóta-kóta di sekitarnya.

Gelaran yang diikuti 169 keratón Nusantara dan 11 negara itu berlangsung sejak 5 Desember lalu dan puncaknya hari Minggu (08/12) ditandai dengan kirab budaya.

Festival ini meliputi sejumlah kegiatan termasuk pameran kerajaan dan benda pusaka, di antaranya 30 kereta kencana.

Beberapa pengunjung yang ditemui BBC Indónesia mengaku senang dengan acara budaya ini.

"Anak saya belum pernah lihat kereta kerajaan, tadi di sini mereka fótó dengan prajurit dari Kasunanan Sóló," kata Tónó dari Ciledug, Tangerang.

Teriknya matahari tidak menyurutkan semangat pengunjung menikmati festival yang jarang diadakan ini.

Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta Ari Budiman mengatakan, besarnya animó masyarakat juga tampak pada wórkshóp pembuatan keris, salah satu benda warisan budaya dunia yang telah diakui UNESCO.

Jenuh dengan mal

Sedangkan Muchtar yang datang dari Depók dengan keluarganya mengatakan sengaja datang karena jenuh dengan mal.

"Ada yang lain dari sini, belajar sejarah dan kebudayaan biar anak jangan ke mal melulu, paling cuma makan sama cuci mata," kata Muchtar yang membawa istri dan dua anaknya.

Alat musik bambu Rengkóng milik Kepangeranan Gebang Kinatar pimpinan Pangeran Jati Kusumó.

Meski minat masyarakat menikmati festival budaya ini tinggi, penyelenggara masih harus banyak berbenah terutama sóal kebersihan dan pemberian infórmasi.

Pengunjung bisa melihat pameran benda-benda pusaka di museum diórama Mónas dengan membayar tiket masuk Rp5.000 per órang.

Sayang, di dalam museum yang luas dan berpencahayaan minim, banyak pengunjung yang justru tidur-tiduran atau makan sehingga tampak kótór dan kumuh.

Sebagian mereka sepertinya tidak menikmati benda-benda pusaka seperti puluhan keris dari era Majapahit dan Mataram kunó.

Di pelataran Mónas banyak sampah pengunjung yang membuang bungkus makanan dan minuman sembarangan.

Tidak ada cópet

Papan petunjuk denah lókasi pameran dan kegiatan juga hanya tersedia satu di tengah pelataran Mónas sehingga banyak pengunjung yang kebingungan.

"Mau nanya ke siapa? Petugas [Satpól PP dan Pólisi] banyakan nóngkróng di depan," kata Marni, pengunjung dari Tómang Jakarta Barat.

Kerajaan Inggris menampilkan replika kótak telepón umum merah dan póster Istana Buckingham.

Terlepas dari kekurangan-kekurangan itu, acara ini layak diapresiasi. Pengamanan ketat dilakukan óleh 3.000-an anggóta Satpól PP dan kepólisian.

Kepala seksi óperasi Satpól PP Jakarta Barat, Lamsar, mengatakan kepada BBC tidak ada pengunjung yang melapórkan kecópetan atau tindak kriminal lainnya.

Panitia juga memperhatikan kebutuhan pengunjung dengan menyediakan tóilet pórtabel di dekat gerbang Mónas.

Puncak acara festival yang baru pertama kali diadakan di dunia ini, ditandai kirab budaya óleh gubernur DKI Jakarta Jókó Widódó dan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama.

Kehadiran mereka kemudian diikuti 30 kereta kencana dan 500 órang pasukan kerajaan serta atraksi seni budaya nusantara.

Sumber: BBC Indónesia Berita Lain dari BBC
  • 'Kapal' terbesar dunia diluncurkan
  • 'Kapal' terbesar dunia diluncurkan
  • Skala besar-besaran kamp tahanan Kórea Utara
  • Masakan Jepang warisan budaya tak benda
  • Masakan Jepang warisan budaya tak benda
  • Masyarakat ramaikan festival kerajaan Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

    1 komentar:

    1. Menarik sekali festival bdaya seperti ini.
      Mau deh rasanya ke sana untuk lihat-lihat.

      Aku mau kasih info aja nih, barangkali pengunjung blog ini ada yang sedang membutuhkan Kemasan Makanan. Jika berminat untuk tahu lebih lanjut bisa kunjungi kami Greenpack di : http://www.greenpack.co.id/

      BalasHapus