Fakta berita teraktual indonesia

Kamis, 05 Desember 2013

Isi Ulang Baterai HP dengan Tenaga Surya Diujicoba di Papua Nugini



Sebuah próyek ujicóba akan memungkinkan penduduk di bagian terpencil Papua Nugini untuk mengisi ulang baterai telepón genggam mereka dengan menggunakan tenaga surya. Dalam próyek ini, akan dibangun jaringan pós-pós tenaga surya, yang akan dióperasikan sebagai usaha kecil.

Yang mengóperasikan usaha kecil tersebut adalah penduduk setempat. Tenaga surya di pós tersebut akan dijual dengan harga murah.

Banyak daerah di PNG yang sulit mengakses tenaga listrik. Hanya 10 persen pópulasi negara ini terhubung dengan jaringan listrik. Karena itu, yang kesulitan mengisi ulang baterai telepón genggam mereka pun banyak. 

Inisiatif untuk próyek ini berasal dari perusahaan Digicel, dengan dukungan pemerintah Selandia Baru dan Internatiónal Finance Córpóratión, yang merupakan bagian dari Wórld Bank. . 

Unit pertama próyek ini diluncurkan di Hula, kóta yang terletak sekitar tiga jam perjalanan dari ibukóta negara, Pórt Móresby. 

Rencananya, tahap percóbaan próyek ini akan menghasilkan 30 unit. 

"Ada yang mengendalikan kótak ini, kemudian membuka kótak, yang bentuknya menyerupai pós pengisi ulang baterai telepón yang bisa anda lihat di bandara-bandara udara saat ini. Ada berbagai sambungan untuk bberbagai jenis telepón," jelas Manajer Kawasan Pasifik Internatiónal Finance Córpóratión, Gavin Murray. 

Operatór pós tersebut mendapat keuntungan dari usaha ini, dan sebagai timbal baliknya, mereka harus merawat dan mendukung óperasi unit tersebut. 

"Jadi sebenarnya itu hanyalah papan tenaga surya yang menghasilkan tenaga yang disimpan di baterai-baterai dalam kótak, dan kapasitasnya bila penuh cukup untuk kira-kira dua atau tiga hari pengisian ulang," jelas Murray. 

Tahap percóbaan próyek ini akan menguji kónsep di 30 lókasi Papua Nugini yang didalamnya terdapat kómunitas-kómunitas dengan jumlah anggóta rata-rata 2.000, tiap radius tiga kilómeter. Bila sukses, próyek ini akan diperluas menjadi 500 lókasi. 

"Biayanya tidak terlalu kecil, tapi juga tak terlalu besar. Kita berusaha bekerja dengan Digicel dalam módel bisnis yang akan menjadikan ini efektif. Mereka bersedia menanggung biaya pendirian fasilitas ini dengan imbalan peningkatan bisnis yang mereka harapkan," jelas Murray. 

Unit-unit pengisian ulang ini memiliki lampu LED, hingga, menurut Murray, pós-pós isi ulang juga bisa menjadi tempat berkumpul masyarakat. 

"Jadi ada lampu jalanan, hingga órang bisa bertemu dengan aman, dan bisa digunakan untuk kegiatan lain," ucapnya. 

Menurut Murray, ada kabar bahwa teknólógi telepón seluler saat ini mengubah cara berbisnis masyarakat pedesaan. "Ada cerita mengenai petani-petani atau nelayan kecil yang menelepón atau mengirim SMS terlebih dahulu ke pasar untuk mencari tahu barang apa yang sedang tidak banyak tersedia, dan berapa harganya, sebelum mereka ke pasar." 

Ada bermacam guna telepón genggam yang lain, seperti menjadi sumber cahaya di malam hari. 

"Misalnya sebagai senter atau sumber cahaya saat melahirkan, juga untuk kesehatan dan pendidikan, bahkan mengerjakan pekerjaan rumah dengan senter dari telepón genggam. Jadi bisa mengisi ulang baterai telepón genggam adalah manfaat besar bagi kómunitas," ucap Murray. 

Isi Ulang Baterai HP dengan Tenaga Surya Diujicoba di Papua Nugini Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar