Polisi menahan 540 orang yang mabuk-mabukan selama periode akhir pekan lalu di kota Sydney, dan wilayah lainnya di negara bagian New South Wales, Australia. Menurut keterangan polisi, keberadaan petugas di jalanan tidaklah cukup untuk mengatasi kejahatan dan kekerasan berkaitan dengan minuman keras tersebut.
Menurut Wakil Komisaris Kepolisian New South Wales, Nick Kaldas, pesan kepada publik soal batas konsumsi alkohol yang aman belum tersebar dengan baik. Ia mengatakan masyarakat perlu lebih bertanggung jawab soal konsumsi alkohol. "Apa kami ingin lihat adalah adanya perubahan perilaku dalam budaya minum keras, sehingga orang tidak perlu lagi perlu minum sebanyak itu hingga kehilangan akal," katanya."Ini jelas merupakan permasalahan sosial. Kami temukan hampir semua kejahatan berkaitan dengan konsumsi miras kecuali kejahatan yang teroganisir," tambahnya.
Menurut Kaldas, "Masalah ini sudah mengakar dan yang perlu kita perbaiki adalah penyebabnya. Bukan hanya menugaskan lebih banyak polisi di jalanan dan menangkap lebih banyak orang."
Ia juga mengaku pihak berwenang telah bekerja sama dengan sejumlah pelaku bisnis untuk mengatasi masalah konsumsi miras berlebihan ini.
"Kami mendapat dukungan pemerintah, juga menjalin hubungan dengan sejumlah pihak, termasuk Asosiasi Perhotelan," ujarnya. "Kami tidak menganggap pelaku bisnis yang terlibat sebagai musuh, justru ingin bekerja sama dan saling mendukung mengatasi masalah ini." Serangan di BondiSementara itu Rumah Sakit St Vincent di kota Sydney menjelaskan seorang pria masih kritis, meski dalam keadaan stabil, akibat penyerangan di Pantai Bondi, dekat kota Sydney.
Pemuda berusia 23 tahun tersebut ditonjok dan kepalanya ditendang, sebelum akhirnya ditemukan tergeletak di jalanan pada Sabtu pagi.
Polisi kini sedang melihat kembali rekaman lewat sejumlah kamera CCTV di sekitar bar dan toko untuk bisa mengidentifikasi pelaku.
Kejadian lainnya, enam orang ditangkap dengan tuduhan terlibat perkelahian dengan polisi di luar sebuah pub di kawasan Darlinghurst, Sydney pada Minggu dini hari. Nick Kaldas mengatakan warga perlu berpikir soal konsekuensi dari apa yang mereka lakukan. "Kejadian seperti ini memiliki dampak jangka panjang yang serius, tidak hanya bagi korban yang diserang, keluarganya, tapi juga pelakunya sendiri," tegasnya.
0 komentar:
Posting Komentar