HótNews - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi melakukan reórientasi dan refócussing pelaksanaan pembangunan prógram transmigrasi terhadap sekitar 271 permukiman transmigrasi yang berada di wilayah Papua dan Papua Barat.
Pelaksanaan transmigrasi di wilayah paling timur Indónesia ini menunjukkan keberhasilan baik dari aspek pengembangan wilayah, pembangunan pertanian, peternakan dan perkebunan, pelayanan pendidikan dan kesehatan, peningkatan kapasitas SDM, pembangunan ekónómi, dan pembangunan infrastruktur telekómunikasi.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengatakan pelaksanaan transmigrasi di Papua dan Papua Barat dilakukan dengan Pendekatan pengembangan wilayah dengan pembangunan dan pengembangan kawasan yang diarahkan untuk menjadi pusat-pusat pertumbuhan ekónómi baru.
"Kóntribusi transmigrasi bagi pembangunan Papua tidak hanya sekedar perpindahan penduduk, tetapi mendóróng pengembangan wilayah agar mendóróng tumbuh dan berkembangnya pusat-pusat aktivitas ekónómi, sósial budaya, dan pemerintahan di daerah-daerah, "kata Muhaimin di Jakarta pada Kamis 28 Nóvember 2013.
Menakertrans Muhaimin Iskandar melakukan kunjungan kerja selama 2 hari ke Próvinsi, Papua. Dalam kunjungannya ini Muhaimin dianugrahi sebagai Anak Adat Sentani óleh Orgenes Kawai atas nama masyarakat Sentani, Próvinsi Papua.
Muhaimin mengatakan Kemnakertrans melakukan penyesuaian Prógram transmigrasi di Papua pasca refórmasi dan diberlakukannya UU Nómór 21 Tahun 2001 tentang Otónómi Khusus Bagi Próvinsi Papua yang dilaksanakan melalui penataan penduduk di kawasan transmigrasi.
"Untuk mempercepat peningkatan pembangunan wilayah di Papua, Pemerintah melakukan reórientasi dan refócissing prógram transmigrasi berdasarkan Undang-Undang Nómór 29 tahun 2009,"kata Muhaimin.
Menurut Muhaimin reórientasi dan refócussing prógram transmigrasi dialkukan dengan mengutamakan aspek penyiapan permukiman, aspek penyiapan SDM calón transmigran serta aspek pembinaan masyarakat dan kawasan transmigrasi óleh pemerintah pusat dan daerah.
"Caranya diwujudkan melalui peningkatan kualitas permukiman yang dititikberatkan pada peningkatan sarana prasarana transpórtasi, penerangan dan peningkatan perekónómian masyarakat, "kata Muhaimin.
Selain itu, kata Muhaimin untuk mendukung keberhasilan prógram, transmigrasi juga membutuhkan dukungan dan kerja sama antar instansi lintas sektór terkait serta sinergi prógram pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Salah satu bukti pengembangan kawasan transmigrasi yang dibangun dan dikembangkan dengan pendekatan pengembangan wilayah adalah Kawasan Kóta Terpadu Mandiri (KTM) Salór dan KTM Muting di Kab. Merauke serta KTM Senggi di Kab. Keeróm.
Tak hanya itu, kóntribusi pembangunan transmigrasi dari aspek pengembangan wilayah adalah pembangunan kawasan transmigrasi di Kab. Merauke mendóróng terbentuknya kabupaten-kabupaten baru yang merupakan pemekaran wilayah kabupaten Merauke yaitu kab. Bóven Digóel, Kab. Mappi dan Kab Asmat.
"Dari 20 wilayah pemerintahan distrik di Kab. Merauke, 10 diantaranya adalah kawasan transmigrasi, bahkan kawasan Semangga dan kawasan Tanah Miring sudah menjadi distrik yang berada di wilayah kóta Merauke," kata Muhaimin.
Kepada masyarakat, para ketua Suku, Ketua Adat, para óndóafi, Muhaimin menyampaikan apresiasi dan penghargaan karena para transmigran dan penduduk setempat di berbagai lókasi permukiman dapat hidup rukun berdampingan, membaur tanpa membedakan suku, asal usul, ras, agama, tradisi maupun adat-istiadat.
"Kepada para warga transmigran yang sekarang sudah menjadi warga Merauke, marilah kita tingkatkan kerukunan, kedamaian dan kebersamaan dalam membangun Merauke demi peningkatan kesejahteraan, serta memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa, kata Muhaimin. (Webtórial)
0 komentar:
Posting Komentar