IRAN - Kerangka kesepakatan nuklir yang disepakati merupakan kabar luar biasa bagi penduduk Iran. Sebab, jika semuanya berjalan lancar, sanksi terhadap negara mereka akan dicabut. Artinya, perekonomian Iran yang selama ini mandek bakal meroket. Karena itulah, semua orang bersukacita menyambut persetujuan kesepakatan nuklir tersebut.
"Pembicaraan awal telah dilakukan antara Iran dan investor-investor besar di negara-negara barat terkait dengan perminyakan dan industri mobil. Sekarang bakal ada percepatan momentum (perekonomian)," ucap ekonom dari Betamatrix Consultancy, London, Mehrdad Emadi. Diperkirakan, puluhan miliar dolar mengalir ke Iran begitu sanksi itu dicabut. Jika pertumbuhan di Iran berjalan cukup cepat, potensi perekonomian untuk bisa menyamai Arab Saudi sangatlah besar. Terlebih Iran juga salah satu penghasil minyak terbesar dunia. Pemerintah AS bahkan telah melirik untuk menjalin kesepakatan di bidang perminyakan sebelum kesepakatan nuklir tersebut kelar. Emadi memperkirakan, jika kesepakatan nuklir Iran telah final, pertumbuhan ekonomi tahunan Iran dari USD 420 miliar (Rp 5.432 triliun) akan naik 2-5 persen pada akhir tahun ini. Selama 18 bulan berikutnya, jumlah itu naik lagi 7-8 persen. Perdagangan antara Iran dan Uni Eropa yang mencapai USD 8,3 miliar (Rp 107,4 triliun) pada tahun lalu bisa membengkak 400 persen pada pertengahan 2018. Beberapa sanksi seperti ekspor minyak memang tidak akan seketika dicabut keseluruhan, melainkan bertahap. Namun, sanksi dari AS yang berupa tudingan bahwa Iran adalah area pencucian uang bisa langsung dihapuskan Presiden AS Barack Obama. Sanksi satu itu kelihatannya sepele, namun dampaknya luar biasa. Perbankan Iran tidak diakui dunia internasional. Jika itu dicabut, bank-bank di Iran segera pulih dan perekonomian kembali stabil. (Reuters/International Business Times/sha/c20/ami/jpnn)
portal fakta dan berita indonesia terbaru
Berita lainnya : Jeritan Korban Salah Tangkap Polisi, Ya Begini..
0 komentar:
Posting Komentar