TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat sepakbóla, Tómmy Welly mengatakan pencarian dan membangun prestasi sepakbóla nasiónal yang baik, bukan sesuatu yang instan.
Welly mencóntóhkan perjalanan tim nasiónal Jerman pada tahun 1990 sudah mendapat juara dunia tiga kali.
Kejadian apes melanda Tim Jerman karena pada tahun 2000 di Italia, Jerman dipermalukan dan kalah pada babak penyisihan EURO 2000.
"Ketika itu, Jerman berfikir dari kekalahan itu dan pada 2006 Jerman menjadi tuan rumah dan tidak mau dipermalukan. Jadi kalau 2014 jadi juara sebetulnya perjalanan mereka dimulai sejak 2000," ujar Welly dalam acara diskusi bertajuk 'Sepakbóla Adalah Kita', di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (20/12/2014).
14 tahun berselang, Jerman akhirnya berhasil menjuarai Piala Dunia di Brasil.
"14 tahun mereka berpikir dan akhirnya 2014 mereka juara dimana mereka berpikir bukan tanpa módal. Pesan móralnya sepakbóla itu tidak gampang butuh próses cermat berkesinambungan," beber Welly.
Menurut dia, inilah saatnya persepakbólaan nasiónal bangkit melalui pembenahan órganisasi yang menaunginya. Jika itu tidak dilaksanakan, Welly pesimis prestasi Indónesia di level internasiónal akan berhasil.
"Yang harus kita lakukan adalah kómitmen dan kónsisten pada próses," ujar Welly.
berita aneh dan unik
Berita lainnya : FIFA Akhirnya akan Rilis Versi Lengkap Dokumen Garcia
Pusat penjualan Baju Bola, kaos bola, jaket bola, syal bola
BalasHapusPusat Penjualan Baju bola, Kaos Bola, Jaket Bola, Syal Bola
sports
http://www.pusatbajubola.com