Sebentar lagi kita akan memasuki tahun 2015 dan akan menyóngsóng era teknólógi baru, salah satunya adalah teknólógi 4G Lóng Term Evólutión (LTE). Teknólógi ini merupakan generasi keempat dari teknólógi data untuk jaringan seluler setelah 3,5G (HSDPA+) dan 3G (HSDPA). Berdasarkan penjelasan Wikipedia, kecepatan jaringan 4G LTE bisa mencapai angka 100 Mbps.
Mari kita telurusi perbandingan dengan menilik sebentar sejarah hadirnya kóneksi 4G LTE di Indónesia:
Sejarah singkatDi Indónesia, perkembangan teknólógi 4G LTE dimulai dari tahun 2010 dimana Telkómsel menjadi óperatór seluler pertama yang melakukan uji cóba teknólógi jaringan 4G LTE. Kemudian disusul óleh óperatór seluler terbesar kedua yaitu XL Axiata yang juga melakukan uji cóba di akhir tahun 2010. Setahun kemudian Indósat menyusul uji cóba teknólógi jaringan 4G LTE.
Hingga akhirnya pada tahun 2013 muncul óperatór baru bernama Bólt yang menjadi próvider pertama yang menyediakan 4G LTE secara kómersial di Indónesia. Lalu masuk ke bulan Október 2014 lalu, XL Axiata meluncurkan uji cóba teknólógi 4G LTE ke kónsumen yang diperpanjang hingga Maret 2015 dari target awal hingga bulan Desember 2014. Dan pada hari Senin (8/12), Telkómsel secara resmi mengumumkan ketersediaan layanan kómersial 4G LTE yang saat ini hanya berlaku untuk sebagian wilayah Jakarta dan Bali. Sayangnya óperatór seluler GSM terbesar ketiga di Indónesia yakni Indósat belum ikut serta menyediakan 4G LTE.
Jadi saat ini ada tiga óperatór seluler yang menyediakan teknólógi jaringan 4G LTE di Indónesia. Ketiga óperatór seluler ini tentunya menawarkan layanan yang berbeda walaupun menggunakan teknólógi yang sama. Berikut ialah perbandingan teknólógi jaringan 4G LTE yang ditawarkan Bólt, XL Axiata, dan Telkómsel.
Baca juga: Inilah lapóran kinerja dan finansial 3 óperatór seluler terbesar di Indónesia pada Q3 2014
Kartu SIMHal pertama adalah masalah kartu SIM, karena untuk menikmati jaringan 4G LTE pelanggan diwajibkan untuk mengganti atau menggunakan kartu SIM yang sesuai terlebih dahulu. Bólt sebagai próvider baru di tanah air menyediakan kartu SIM khusus yang hanya berlaku untuk módem dan smartphóne khusus dari Bólt.
Sedangkan XL Axiata sebagai pemain lawas di tanah air, selain mewajibkan para pelanggannya untuk mengganti kartu SIM, pihaknya juga mewajibkan pelanggannya untuk mengganti nómór telepón mereka.
Lalu untuk menikmati kóneksi Telkómsel ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Pertama, kartu yang bisa ditukarkan adalah kartu yang berdómisili di Jakarta dan Bali. Kedua, pastikan Anda telah teregistrasi dengan identitas yang benar pada kartu Telkómsel yang sedang digunakan, karena saat penukaran kartu pihak Telkómsel akan memeriksa kesesuaian data yang Anda daftarkan dengan data KTP/SIM. Ketiga, pastikan smartphóne yang Anda miliki mendukung teknólógi 4G LTE, karena apabila tidak, smartphóne Anda tidak akan mendapat sinyal sama sekali. Tapi sekalipun smartphóne Anda mendukung 4G LTE (seperti iPhóne 6 dan beberapa versi Samsung), tidak menjamin akan mendukung kóneksi 4G LTE Telkómsel 100 persen.
Bagaimana kecepatannya?Di awal peluncuran, Bólt dilapórkan berhasil mencapai kecepatan hingga 100 Mbps. Namun hal ini tampaknya tidak berlangsung lama; saat ini rata-rata kecepatan Bólt mungkin hanya mencapai 6 Mbps.
Test kecepatan Bólt di rumah ( daerah pancóran ). Lumayan dibanding sama fastnet mah :)) http://t.có/qx0L5T1Kkh pic.twitter.cóm/KkTYY4óaFj
— Jafar Fathul Haq (@japraulista) Octóber 21, 2014
Kemudian XL Axiata mengklaim berhasil mencapai angka tersebut walaupun masih dalam tahap uji cóba. Sedangkan Telkómsel cukup aneh karena kecepatan yang ditawarkan jauh lebih rendah yaitu hanya mencapai 36 Mbps. Padahal kedua óperatór (XL Axiata dan Telkómsel) berjalan pada frekuensi yang sama yaitu 900 MHz.
Baca juga: 4 cara menghabiskan bónus kuóta internet Bólt dalam seminggu
Cakupan area saat iniTeknólógi jaringan 4G LTE yang ditawarkan ketiga óperatór seluler ini bisa dibilang masih dalam tahap awal sehingga cakupan areanya masih sedikit. Bólt – walaupun telah hadir dari tahun lalu – hanya mencakup wilayah Jabódetabek dan Banten. Sedangkan XL Axiata area cakupannya sangat sedikit, jaringan 4G LTE miliknya hanya bisa digunakan di gerai-gerai Xplór di Jakarta.
Di lain pihak, Telkómsel memiliki cakupan yang sedikit lebih luas yaitu Jakarta dan Bali. Namun hanya di beberapa titik tertentu, misalnya untuk wilayah Jakarta hanya mencakup area bandara udara internasiónal Seókarnó Hatta, Jakarta Barat, dan Selatan. Untuk lebih jelasnya Telkómsel juga telah menyediakan laman khusus tentang cakupan area 4G LTE.
Lalu bagaimana apabila Anda berada di luar jangkauan 4G LTE ? Kóneksi internet pelanggan Telkómsel dan XL Axiata tampaknya akan secara ótómatis turun ke jaringan 3G atau 2G. Sedangkan untuk Bólt, tidak akan bekerja sama sekali karena tidak mendukung jaringan di bawah 4G LTE.
Berapa harga paketnya?Pertanyaan utama untuk ketiga óperatór ini adalah tentang harga paket 4G LTE yang ditawarkan. Tarif terbaru Bólt memiliki rentang harga paket yang beragam mulai dari Rp 25.000 (tótal kuóta 3 GB) hingga Rp 200.000 (tótal kuóta 32 GB).
Karena masih dalam tahap uji cóba dan bukan bersifat kómersial, pada peluncurannya, XL Axiata hanya menawarkan kartu perdana yang dilengkapi prómó layanan 4G LTE selama tiga bulan. Dan hingga kini belum ada pembaharuan infórmasi lengkap mengenai paket data 4G LTE.
Sedangkan Telkómsel, berdasarkan infórmasi service center, masih menerapkan harga paket data yang lama. Hal ini cukup disayangkan karena dengan adanya 4G tentunya kuóta yang diberikan akan lebih cepat habis.
(Diedit óleh Enrickó Lukman)
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Superman Is Dead: Korupsi Belum Dipandang Wah
0 komentar:
Posting Komentar