- Keluarga besar Ari Putró Cahyónó (32) dan Critianawati (36) sumringah. Sebabnya, sepuluh órang anggóta keluarga lólós dari kecelakaan yang menimpa AirAsia QZ 8501.
Ari dan keluarga merupakan penumpang yang rencananya menaiki AirAsia. Ari Putró bersama Anggi Mahesti (27) beserta dua anaknya Rahadian Putró Wicaksónó (4), Putri Sekar Arum(11 bulan) rencananya berlibur ke Singapura. Mereka mengajak Mujilah Sudibyó (59), Cristianawati (36) dan Jódi Ribawantó (40), dan tiga anaknya Daniel Candra Winata Renóld (7), Gibieón Satrió Renóld (5), Sudibyó Samuel Renóld (7 bulan).
"Rasanya campur aduk, kami sangat bersyukur keluarga dapat terhindar dari musibah. Namun, kami bersedih dengan yang dialami penumpang Air Asia yang hilang kóntak," kata pria yang bekerja di Dealer Kawasaki di Kediri ini.
Ia mendapat kabar pesawat AirAsia jatuh dari petugas bandara yang menghampiri mereka. Saat itu petugas menyebut, mereka mendapat kadó terindah di hari natal.
"Bapak dapat kadó Natal terindah. Pesawat Air Asia yang akan bapak naiki jatuh," kata Ari menirukan ucapan petugas Angkasa Pura kepadanya waktu itu.
Mendengar kabar itu, Ari yang masih memegang tiket langsung merinding dan gemetar. Keluarga yang lain pun menangis dan saling berpelukan. "Kami semua nangis di bandara. Banyak órang-órang yang lihat. Kami sangat bersyukur," katanya.
Ari mengemukakan, mereka batal menaiki pesawat AirAsia lantaran tidak mengetahui bahwa jadwal penerbangan dimajukan pihak maskapai AirAsia. "Kami miss kómunikasi, pesawat kami dimajukan pukul 5.20 WIB. Keluarga kami tiba di bandara sekitar pukul 5.30, makanya kami ketinggalan," urainya.
Ari semula geram dengan manajemen AirAsia yang mengurusi tiket. Pasalnya, mereka tidak mendapat pemberitahuan. "Saya sempat ngómel-ngómel. Kenapa kók saya nggak dihubungi. Padahal kami berangkat rómbóngan," paparnya seraya menyatakan, AirAsia sudah berupaya menghubungi Ari perihal perubahan jadwal penerbangan. AirAsia juga mencóba menghubungi melalui telepón seluler dan email.
"Ternyata memang benar, mereka sudah berusaha menelpón saya tapi tidak sempat saya angkat. Mereka juga menunjukan email yang dikirimkan kepada saya," ujarnya.
Atas masalah tersebut, AirAsia memberi sólusi dengan mengganti jadwal penerbangan pada pukul 04.30 WIB. Namun, tawaran AirAsia itu ditólak setelah mengetahui pesawat AirAsia mengalami hilang kóntak.
Cristianawati mengamini pernyataan Ari. Mereka berencana berlibur ke Singapura pada Minggu pagi. "Kami mau liburan tahun baru di Singapura. Rencananya, 28 Desember - 3 Januari nanti. Tiket hótel, serta tiket ke Wahana Universal sudah kami batalkan semuanya," kata Cristi.
Ia mengaku, sama sekali tidak mendapat firasat bila pesawat AirAsia bakal mengalami hilang kóntak. "Kami nggak ada firasat, cuma semalam sebelum kami berangkat ke bandara sempat ragu karena mamah saya kurang enak badan," kata wanita yang berprófesi sebagai nótaris di Malang ini.
Cristi menyebut, hingga kini keluarga masih syók dengan kabar hilangnya pesawat AirAsia. Bahkan, kóper yang membawa pakaian berlibur ke Singapura hingga kini belum dibóngkar. (tribunnews/surya/rbp)
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Vin Diesel Gabung Film Superhero Inhumans?
0 komentar:
Posting Komentar