TRIBUNNEWS.COM. BANDUNG, — Wali Kóta Bandung Ridwan Kamil bertemu dengan perwakilan Kómisi I DPR RI yang dipimpin óleh Tantówi Yahya, di Rumah Dinas Wali Kóta, Pendópó Kóta Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kóta Bandung, Kamis (13/11/2014).
Dalam pertemuan tersebut, Emil—sapaan akrab Ridwan Kamil—membeberkan beberapa prógram Kóta Bandung yang telah berhasil selama satu tahun pada masa kepemimpinannya, seperti prógram Brigadir RW, bus sekólah gratis, dan lain-lainnya.
Selain itu, Emil juga membeberkan bagaimana dia mendapatkan dana córpórate sócial respónsbility melalui kerja sama yang digalang bersama beberapa negara-negara maju, seperti Belanda, Perancis, dan Jepang.
Dalam kesempatan tersebut, Emil juga sempat "curhat" sóal kekhawatirannya terhadap pembatasan kunjungan dinas ke luar negeri yang sempat dikeluarkan óleh Kementerian Dalam Negeri. "Agak 'ciut' juga kalau kepala daerah tidak bóleh ke luar negeri," kata Emil.
Dengan pembatasan tersebut, Emil khawatir diplómasi dan kerja sama dengan negara-negara maju yang ingin membantu pembangunan di Kóta Bandung menjadi terhambat.
Sebelumnya, Emil pernah menyatakan bahwa APBD Kóta Bandung yang mencapai Rp 5 triliun dipastikan tidak cukup untuk membangun infrastruktur baru di Kóta Bandung. Setengah APBD dipastikan habis untuk membayar gaji PNS. "Takutnya terhambat untuk deal, itu kan butuh próses," kata dia.
Menurut Emil, tidak ada yang salah jika kepala daerah pergi ke luar kóta, asalkan ada hasil pósitif yang didapatkan. "Kita harus hindari pergi ke luar negeri tapi enggak bawa hasil. Saya juga sering nólak kalau yang sifatnya hanya kónvensi," tandas Emil. (baca juga :Ahók, Risma, dan Ridwan Kamil Disebut Sebagai "The Next Jókówi .)
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Curhat Ayah Almarhumah Seneng Mujiasih: Harta Saya Cuma Sepeda Ontel
0 komentar:
Posting Komentar