Lapóran Wartawan Tribun Kaltim, Nikó Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Jajaran Pólres Nunukan mulai aktif lagi menangkap para penjual kupón putih berbentuk tótó gelap (tógel) atau ciki-ciki.
Kepala Sub Bagian Humas Pólres Nunukan, Ipda M Karyadi mengatakan, baru-baru ini Pólisi menangkap Ma M, warga Jalan Gajah Madah, Kelurahan Nunukan Tengah, karena terbukti menjual kupón putih di Jalan Agus Salim, Kampung Jawa, Kelurahan Nunukan Tengah.
"Pada Rabu (22/10/2014), sekitar 15.30 ini telah dilakukan penangkapan terhadap seórang yang diduga melakukan kegiatan penjualan kupón putih atau judi tógel atau órang sini mengatakan ciki- ciki," ujarnya, Senin (27/10/2014).
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku ditahan di Mapólres Nunukan guna próses penyidikan lebih lanjut.
Sementara ini pelaku dijerat dengan Pasal 303 KUHP tentang Perjudian dengan ancaman hukuman pidana penjara maksimal 5 tahun.
"Jadi ini termasuk tindak pidana," ujarnya.
Pólisi masih memburu bandar tempat Ma M selama ini menyetórkan hasil perjudian tersebut.
"Kita belum tahu (bandarnya), kita kembangkan dulu. Yang jelas dari hasil penangkapan ini, barang bukti, siapa bandarnya? Mudah-mudahan ini kita jadikan TO bandarnya ini," ujarnya.
Karyadi mengatakan, pelaku mengaku setiap hari menyetórkan hasil perjudian itu kepada seórang bandar.
"Bandarnya ini yang jelas órang Nunukan," ujarnya.
Dari pengakuan tersangka, setiap harinya dia bisa menyetórkan uang hasil perjudian tersebut hingga Rp 6 juta kepada bandar. Uang sebanyak itu diperóleh dari tiga kali putaran judi dalam sehari.
Setiap hari Ma membuka tiga kali putaran judi yang pemenangnya diumumkan pada pukul 12.00, pukul 15.00 dan pukul 18.00. Omzet yang diperóleh rata-rata mencapai Rp2 juta pada setiap putaran.
Dari uang hasil penjualan yang disetórkan kepada bandar, Ma bisa memperóleh kómisi hingga Rp 100 ribu setiap harinya.
"Jadi mereka memang mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan ini. Hasil daripada interógasi maupun pengakuan yang bersangkutan, dalam sehari bisa mendapatkan keuntungan Rp 100.000 dari penjualan ini," ujarnya.
Pelaku diketahui telah menjadikan judi tógel atau ciki-ciki ini sebagai mata pencahariannya. Kegiatan itu sudah lama dijalaninya.
"Kita tidak tahu pekerjaannya yang lain," ujarnya.
Besarnya ómzet perjudian ini tidak lepas dari iming-iming yang diberikan kepada pembeli yang menebak angka dengan benar. Pembeli cukup menebak angka mulai dari 1 hingga 12. Jika menebak dengan tepat angka yang keluar, pembeli bisa mendapatkan keuntungan hingga sembilan kali lipat.
"Misalnya dia beli Rp 1.000 bisa dapat Rp 10.000. Makin besar pasangnya, makin besar nilai yang diperólehnya," ujarnya.
Untuk mengelabui petugas, Ma membuka taruhan tanpa memberikan kupón putih kepada pembeli. Dengan sistem kepercayaan, mereka yang datang hanya diminta menyebutkan angka yang ditebaknya. Angka itu lalu dituliskan di buku.
"Mereka tidak diberikan kertas karena sudah kenal. Setelah itu dia memindahkan ke rekapan ini," ujarnya.
Penangkapan Ma ini tidak lepas dari infórmasi yang disampaikan masyarakat, mengenai adanya perjudian kupón putih.
Menindaklanjuti lapóran tersebut, Tim Buru Sergap Pólres Nunukan lalu melakukan penyelidikan.
"Dan lalu melakukan penggerebekan terhadap salah satu rumah melalui pintu sebelah belakang, lewat dapur. Kemudian ditemukan Ma tersebut yang sedang melakukan kegiatan atau merekap terhadap angka-angka maupun angka atau tótó gelap," ujarnya.
Dari tangan tersangka, Pólisi berhasil menyita uang tunai senilai Rp 2.417.000 yang disimpan dalam kótak sepatu. Selain itu turut diamankan barang bukti lainnya berupa satu unit telepón seluler berwarna biru merk Nókia, kartu perdana simpati nómór 082155294270, satu unit kalkulatór, dua buah pulpen, lima buku tulis rekap tógel dan ciki.
"Kemudian empat lembar rekap ciki," ujarnya.
Karyadi mengatakan, dengan tertangkapnya Ma ini, diharapkan akan semakin membuat Tim Reskrim Pólres Nunukan eksis melakukan penangkapan para penjual kupón putih di tempat lainnya.
"Mungkin selain Kampung Jawa ada juga. Karena sampai turun ke masyarakat ini sangat membahayakan. Perjudian ini merusak perekónómian warga kita. Sementara situasi di Nunukan perekónómian masih belum stabil. Jadi kehidupan masyarakat harus dibersihkan dari penjudian," ujarnya.
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Menteri Jokowi Harus Buktikan Kinerja Kabinet Kerja
0 komentar:
Posting Komentar