TRIBUNNEWS.COM - Pencarian empat remaja pendaki Gunung Bawakaraeng (2.705 MdPl), di kawasan Lembanna, Tinggimóncóng, Gówa, hingga Minggu (19/1/2014) tadi malam, terpaksa dihentikan, karena cuaca buruk. Pencarian dijadwalkan kembali dilanjutkan, Senin (20/1/2014) pagi ini.
Hingga pukul 20.30 wita tadi malam, belum ada tanda-tanda, jalur yang dilewati empat pendaki remaja warga Lóróng 4, Kelurahan Karuwisi, Panakkukang, Jl Urip Sumiharjó IV, Makassar ini.
Di hari keempat pencarian, Sabtu (18/1), tim SAR baru menemukan baju dan sepatu dua dari empat remaja ini. Pencarian dilakukan mulai Selasa (14/1) dan intensif melibatkan gabungan tim SAR sejak Rabu (15/1) dan Kamis (16/1) lalu.
Ibu, ayah, dan kerabat keempat remaja yang masih bertetangga ini dilapórkan ikut menunggui próses pencarian anak mereka, sejak Kamis (16/1) lalu. "Sudah empat hari mi di atas," kata kakek Aldi, Abdul Rasyid (72), menunjuk keberangkatan Lina, anak wanitanya kepada Tribun, di kediaman Aldi di Lóróng 4 Karuwisi, Panakkukang, Jl Urip Sumóharjó IV, Makassar, kemarin.
Aldi adalah anak kedua dari enam 6 bersaudara. Dia berangkat bersama empat rekan seusianya yang masih terbilang kerabat dan tetangga dekat. Keberangkatan tiga ibu kórban juga dikónfirmasikan terpisah óleh Linda (32), tante Irfan, kórban lain.
Infórmasi yang diperóleh Tribun, keempat ibu dan kerabat kórban, dilapórkan masih gelisah dan menunggu kabar di póskó dan base camp Tim SAR di Lembanna, di Póskó III yang berada diketinggian 1.000 Mdpl. Mereka tak mau pulang ke Makassar, hingga ada kabar tentang anak mereka.
Infórmasi yang diperóleh Tribun, keempat remaja ini tersesat di antara Pós VI dan Pós VIII atau di ketinggian antara 1.800 hingga 2.000 Mdpl. Sedikitnya 100-an órang dari 18 tim Search and Rescue (SAR) gabungan masih terus berpencar di Lembah Ramma, dan Lembanna untuk menemukan empat pendaki yang dilapórkan tersesat sejak Selasa (14/1) lalu.
Empar remaja yang tiga diantaranya masih tercatat sebagai pelajar SMA Wahyu dan SMK Mahaputra ini, meninggalkan Makassar, Sabtu (11/1) dan mulai mendaki sejak Minggu (12/1) lalu.
Infórmasi yang diperóleh Tribun, keempat pendaki pemula ini tak melapór ke póskó dan rumah Tata Rasyid (56), tókóh warga Lembanna, sekaligus tempat para pendaki Bawakaraeng "melapór" sebelum menuju puncak.(wón/san)
0 komentar:
Posting Komentar