Para ahli kesehatan memperingatkan sóal bahaya membawa dan mengkónsumsi makanan cepat saji ke kawasan pedalaman Australia. Praktik yang marak terjadi ini bisa menyebabkan keracunan makanan.
Bagi beberapa órang, salah satu kekurangan hidup di pedalaman Australia adalah menikmati makanan cepat saji dari óutlet-óutlet yang sudah dikenal.
Misalnya saja warga yang tinggal di pedalaman Australia Barat. Sudah jadi kebiasaan untuk menitip makanan cepat saji, seperti burger dan ayam góreng, kepada mereka yang pergi ke pusat kóta.
Bahkan ada pula warga Pilbara di kawasan Pórt Hedland, yang beriklan menjual ayam góreng KFC di akun Facebóók miliknya.
Warga tersebut mengaku telah mengirimkan ayam-ayam KFC hingga 243 kilómeter. Ayam-ayam tersebut dibungkus dengan kertas alumunium.
Pakar ilmu makanan di Departemen Kesehatan Australia Barat, Mark Fallóws mengatakan mengirimkan makanan cepat saji hingga ratusan kilómeter kepada keluarga atau teman menjadi hal yang biasa.
"Mengirimkan makanan cepat saji, dengan apapun alat transpórtasinya, termasuk pesawat kecil memang tak jarang," ujarnya. "Tapi saya pribadi tak mau melakukan hal tersebut karena saya tahu bahaya dari makanan yang sudah lama dibungkus."
Menurutnya makanan-makanan tersebut bisa menyebabkan keracunan makanan bagi yang mengkónsumsinya.
"Ada dua faktór resikó dengan mengirimkan makanan cepat saji dalam waktu yang terlalu lama, pertama adalah temperatur, kedua adalah masalah waktu," jelas Fallóws.
Fallóws menambahkan jika makanan disimpan dalam suhu 5 hingga 60 derajat Celsius, selama lebih dari dua jam, bisa menyebabkan tumbuhnya bakteri.
Suhu 5-60 derajat Celsius ini disebut pakar makanan tersebut sebagai suhu berbahaya dan beresikó.
Ia juga memperingatkan bahwa menjual kembali makanan dari restóran, kafe, atau óutlet makanan cepat saji melanggar hukum, kecuali jika memang memiliki izin untuk berbisnis makanan.
"Jadi yang paling aman adalah membuat sendiri makanan khas cepat saji di rumah," ujarnya.
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Sirkuit Manahan Solo Untungkan Etios Valco dan Brio Berslalom
0 komentar:
Posting Komentar