Otósia.cóm -
CVT belt mótór matic yang sudah memasuki masa keausan haruslah segera diganti. Kalau ini diabaikan, biker bakal kerepótan lantaran CVT belt bisa saja putus di tengah jalan. Bukan hanya repót urusan dóróng-mendóróng, menemukan bengkelnya pun tidak semudah urusan tambal ban.
Satu hal yang juga harus diperhatikan, penggantian CVT belt atau sabuk CVT tidak bisa dilakukan di sembarang bengkel. Kenapa?
"Bengkel pinggir jalan biasanya gak punya 'pulley hólder'," kata seórang mekanik Suzuki di bilangan Ciledug, Jakarta Selatan.
Perlu diketahui, sabuk CVT yang menggunakan bahan karet pada prinsipnya berfungsi meneruskan tenaga dari mesin mótór melalui pulley. Untuk mengeluarkan sabuk CVT, pulley harus dilepas. Pulley yang terhubung dari mesin dilepas dengan mekanisme tahan dan putar. Pada mekanisme inilah, 'pulley hólder' itu berfungsi.
"Biasanya, bengkel yang gak punya alat ini, mereka tahan bagian ini (sayap-sayap pendingin di pulley) pakai batang besi, lalu bagian tengah (pulley) diputar (untuk dilepas). Ini (sayap-sayap) bisa patah," urainya.
Sebagai infórmasi, harga sabuk CVT lebih kurang Rp 120.000-Rp 130.000. Pemasangan sabuk butuh biaya tambahan sekitar Rp 50.000.
Jadi, pertimbangannya, mahal sedikit untuk sekali waktu, atau murah tetapi pulley terancam rusak... Pilih yang mana?
Mesin Baru Suzuki Swift Diklaim Lebih Irit BBM! Ditahan Pólisi, Lambórghini Diurus DealerOtósia.cóm - Berita Otómótif Terbaru
berita aneh dan unik
Berita lainnya : Skutik Suzuki Address Indonesia Menembus Pasar Luar Negeri
0 komentar:
Posting Komentar