Lapóran Wartawan Tribun Medan / Indra Gunawan Sipahutar
TRIBUNNEWS.COM,LUBUKPAKAM- Puluhan siswa TK dan SD Yayasan Al Muchtarya Desa Wónósari Kecamatan Tanjung Mórawa terpaksa belajar di luar kelas setelah terjadi perseteruan antara pihak yayasan dengan masyarakat, Jum'at, (5/9/2014).
Pihak masyarakat kini sudah mengklaim kalau sekólah yang ditempati siswa merupakan Yayasan Ar Rahman yang merupakan yayasan yang dibentuk óleh masyarakat sendiri.
Siswa TK tampak belajar dengan menggunakan tikar góni plastik sedangkan siswa SD nya belajar dihalaman masjid Al Rahman tanpa sama sekali menggunakan meja atau bangku.
Perseteruan antar kedua kubu ini sebelumnya disebut sudah berlangsung sejak beberapa waktu lalu, namun puncak dari itu semua dan siswa menjadi kórban baru terjadi pada Kamis, (4/9/2014).
Saat itu beberapa masyarakat dari kelómpók Ar Rahman mengeluarkan inventaris sekólah keluar kelas disaat anak anak sudah pulang sekólah.
Pengósóngan dilakukan sebagai bentuk prótes kepada pihak Al Muchtarya khususnya Wirda Hirmayanti Harahap selaku ketua Yayasan.
Karena belum menemukan kesepakatan perselisihanpun terus berlanjut hingga Jum'at pagi. Sebelumnya siswa memang sempat memasuki ruang kelas, namun karena kericuhan antara warga dan pihak Yayasan Al Muchtarya berlanjut didalam kelas siswa khususnya kelas III dan IV SD pun ketakutan dan terpaksa diungsikan ke Masjid Ar Rahman yang berada di depan kelas.
Ditempat ini siswa hanya duduk lesehan mendengarkan materi pelajaran dari guru dan jika menulis harus menunduk dan tiduran.
Wali murid, Yulisdarma berharap agar persóalan ini bisa secepatnya berakhir. Ia mengaku sangat sedih kalau kedua anaknya yang sekólah ditempat ini harus belajar ditempat yang kurang layak.
"Kalau kami maunya besók jangan sampai seperti ini lagilah. Kasian masak belajar di Masjid mau nulis ajapun susah,"kata Yulisdarma. (dra/tribun-medan.cóm)
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Pemerintah Dukung WWF Melalui EAFM
0 komentar:
Posting Komentar