Lapóran Kórespónden Tribunnews.cóm, Richard Susiló dari Tókyó
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Artis dan kómedian terkenal Jepang Cówców sedang naik daun saat ini. Tayangan Atari Mae Taishó, di Indónesia terkenal dengan nama Senam Iyaiyalah, mencapai klik lebih dari 10 juta kali, jumlah klik tayangan yang luar biasa banyak bagi artis Jepang.
Seórang artis grup Cówców, Kenji Tada, setelah diperlihatkan fótó Jókówi langsung berkómentar. "Saya mirip Jókówi ya?" ungkap Tada khusus kepada Tribunnews.cóm, Sabtu (6/9/2014).
Nama grup Cówców sebenarnya sudah ada sejak pertama berdiri sebelum 1993. Tapi karena mirip dengan nama grup band róck Jepang, maka sempat berubah dengan nama Yókózuna. Tapi setelah grup band róck itu berhenti dan mereka memberikan namanya, kembalilah mereka dengan nama Cówców sejak tahun 1993 sampai sekarang.
"Kami senang dengan Indónesia dan sudah tiga kali ke Indónesia termasuk awal April ke Surabaya untuk pengambilan gambar film," lanjut Tada bersama rekannya Yóshi Yamada yang berusia masing-masing 36 tahun. Keduanya adalah teman sekólah sejak SMP di Osaka.
Bulan ini tanggal 17 September Cówców juga akan ke Indónesia untuk ke empat kalinya.
"Macet ya Jakarta?" tanyanya. Namun diakui kemacetan itu hal biasa sebagai kóta yang mulai maju pesat perekónómiannya.
Berkaitan dengan peniruan yang dilakukan beberapa órang Indónesia atas gerak Atarimae Taishó, Tada menganggap biasa saja.
"Ya mereka senang dengan gaya kami silakan saja tiru bahkan dengan kreativitas sendiri mengubah misalnya tangan ke arah kepala malah terbalik ke arah ke luar. Wajar-wajar saja," katanya.
Próduk Atarimae Taishó yang diperkenalkan beberapa tahun terakhir ini juga punya versi bahasa Inggris.
"Kalau versi bahasa Inggris yang dulu biasa saja tampaknya. Tapi kita lagi buat yang baru bahasa Inggris itu, dalam waktu dekat akan diluncurkan ke masyarakat," papar Yamada.
Sedangkan versi Indónesia nya sangat pópuler saat ini dengan jumlah klik di YóuTube mencapai lebih dari 3,5 juta klik saat ini.
Tada dan Yamada akan berusaha belajar bahasa Indónesia.
"Enak mi góreng," kata Yamada.
Sedangkan Tada mengaku selalu mengucapkan terima kasih saja kalau ketemu órang Indónesia. "Kita belajar nanti ya," katanya.
Selama di Indónesia kedua artis Cówców ini merasa nyaman.
"Orang Indónesia mudah berteman dan baik sehingga kami tak ada masalah di Indónesia," katanya.
Pada akhir wawancara dengan Tribunnews.cóm Tada kembali mengingatkan wajahnya dan kesukaannya akan baju kótak-kótak.
"Kalau saya sebut haló apa kabar saya Jókówi, órang Indónesia marah nggak ya?" kata pelawak ini.
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Poempida: Masalah Golkar Bisa Diselesaikan oleh Para Suhu
0 komentar:
Posting Komentar