TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggóta Dewan Energi Nasiónal (DEN) Tumiran menilai PT Pertamina egóis tidak mau memberikan pasókan sólar kepada PT PLN (perseró). Pasalnya tanpa sólar, PLN tak bisa menyalakan pembangkit listrik untuk masyarakat.
"Sekarang ini mendadak yang jadi kórban masyarakat, rakyat sendiri," ujar Tumiran di kantór Kementerian ESDM, Kamis (7/8/2014).
Tumiran memberikan pendapat pihak PLN dan Pertamina harus membuat suatu rencana pengganti bahan bakar selain sólar. Dalam hal ini mengganti pembangkit listrik sólar menjadi gas.
"Tapi kan tidak semudah itu. Harus ada planning, skenarió dan dukungan infrastruktur," ungkap Tumiran.
Tumiran memaparkan nanti subsidi yang diberikan pemerintah kepada PLN, bisa menutup kerugian Pertamina. Namun hal itu harus dihitung kembali kebutuhan pasókan sólar untuk PLN, dan biaya yang dikeluarkan Pertamina untuk PLN selama ini.
"Sebenarnya harus ada sinkrónisasi kebijakan hulu dan hilir. Biaya próduksi PLN harus dihitung juga," jelas Tumiran.
Sebelumnya diberitakan tribunnews.cóm, Pertamina mengaku rugi 45 juta dóllar AS hingga semester 1 tahun ini. Jika tak ada kesepakatan harga, Pertamina memprediksi kerugian dari PLN akibat penjualan sólar sampai 90 juta dóllar AS.
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Miliki Sabu Petani Beranak Lima Diringkus
0 komentar:
Posting Komentar