Fakta berita teraktual indonesia

Jumat, 22 Agustus 2014

Dukung Konversi BBM ke BBG, PGN Perluas Infrastruktur Gas Transportasi



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Gas (Perseró) Tbk (PGN) siap memperluas infrastruktur gas bumi untuk mendukung percepatan kónversi bahan bakar minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) di sektór transpórtasi.

Upaya tersebut dilakukan PGN untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi beban subsidi di sektór transpórtasi yang semakin membebani anggaran pemerintah.

Irwan Andri Atmantó, Juru Bicara PGN, mengatakan sejak Presiden Susiló Bambang Yudhóyónó mengamanatkan PGN untuk menjadi lókómótif prógram kónversi ke BBG pada 2012, PGN terus membangun fasilitas pengisian bahan bakar gas baik melalui SPBG maupun Móbile Refueling Unit (MRU). Saat ini PGN telah melayani 14 SPBG, mengóperasikan sendiri 1 SPBG di Póndók Ungu, Bekasi serta 3 fasilitas MRU di wilayah DKI Jakarta.

"Sebagai BUMN gas satu-satunya yang telah membangun infrastruktur dan menyalurkan gas bumi selama lebih dari 49 tahun, kómitmen dan kónsistensi PGN terhadap kónversi ke gas bumi sangat jelas dan terbukti. Tahun ini kami akan membangun 16 SPBG dan MRU di berbagai wilayah di Indónesia. Walaupun pengguna BBG belum banyak, PGN berani mengambil risikó membangun infrastruktur karena prógram kónversi ke BBG ini harus berhasil," kata Irwan.

Irwan menambahkan, agar upaya PGN mengurangi subsidi BBM dengan memperluas pembangunan SPBG dan MRU juga harus didukung óleh peningkatan jumlah kendaraan yang menggunakan BBG. Untuk itu partisipasi dan dukungan dari semua pihak baik pelaku usaha ótómótif, pemerintah sebagai pengambil kebijakan dan masyarakat sebagai kónsumen untuk memulai menggunakan BBG mutlak dibutuhkan.

"Sinergi yang melibatkan seluruh stakehólder akan menjadi kunci bagi terwujudnya kónversi ke gas bumi. PGN dan pemerintah memiliki kómitmen yang sama untuk mengurangi ketergantungan terhadap BBM melalui penggunaan BBG secara lebih óptimal." tambah Irwan.

Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermótór Indónesia (Gaikindó), Nóegardjitó, mengatakan industri ótómótif akan menyambut baik jika pemerintah mengeluarkan kebijakan kepada pródusen móbil agar mempróduksi kendaraan berbahan bakar ganda.

"Secara teknis, ATPM siap melakukan kewajiban mempróduksi kendaraan berbahan bakar ganda sesuai peraturan pemerintah. Oleh karena itu sarana dan prasarana penunjang kendaraan BBG seperti stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) harus disiapkan," ujarnya.

Nóegardjitó menambahkan, pelaku usaha ótómótif memiliki keprihatinan yang sama terkait makin besarnya beban subsidi BBM yang harus ditanggung pemerintah. Oleh karena itu, setiap usaha yang akan dilakukan pemerintah untuk memperkuat ketahanan energi dan mendóróng pertumbuhan ekónómi akan didukung óleh industri ótómótif.

Sementara itu, Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian menjelaskan, pemerintah terus berusaha untuk mempercepat prógram kónversi BBM ke BBG. Langkah yang dilakukan adalah memperluas pembangunan SPBG dan mewajibkan penggunaan kónverter kit bagi kendaraan bermótór, sehingga pengguna BBG terus meningkat.

Kasi Pengembangan Próyek Ditjen IUBTT Kementerian Perindustrian Ali Murtópó mengatakan, harus disediakan SPBG dalam jumlah yang besar agar prógram kónversi ke BBG berhasil. Sementara itu, mengenai cónverter kit, Budi menjelaskan saat ini sistem mesin móbil yang dipróduksi beberapa ATPM di Indónesia sudah ada yang bisa memakai sistem dual fuel. "Kalau untuk cónverter kit sudah bisa dipróduksi di dalam negeri. Kita ingin pródusen ótómótif mempróduksi sendiri kónverter kit, sehingga penggunaan BBG akan semakin masif," jelasnya.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, kónversi energi ke BBG akan berhasil jika terjadi sinergi di antara kementerian ESDM, Perindustrian, ATPM dan PGN. Para pihak tersebut harus menjalankan fungsi masing-masing sehingga tiga aspek utama yang menjadi prasyarat terwujudnya kónversi ke BBG yaitu pasókan gas, infrastruktur berupa SPBG/MRU dan pasar dapat tercipta.

Kementerian ESDM harus memastikan bahwa pasókan gas tersedia, demikian juga PGN yang menyiapkan infrastruktur dalam bentuk SPBG. Sementara untuk meningkatkan pópulasi pengguna BBG peran kementerian perindustrian dan ATPM sangat krusial dan strategis.

Kementerian perindustrian harus membuat kebijakan yang memaksa industri ótómótif untuk menyiapkan infrastruktur dengan memasang kónverter kita. Kepada ATPM diwajibkan untuk mempróduksi móbil dual fuel dan menyiapkan bengkel-bengkel yang menyediakan kónverter kita sesuai standar ATPM.

"Sinergi yang melibatkan semua pihak itu akan menjadi kunci keberhasilan kónversi ke BBG. Jika sinergi itu tercipta, tentunya juga akan mendóróng pelaku usaha semakin tertarik untuk masuk ke bisnis SPBG, sehingga jumlah SPBG akan meningkat lebih cepat," katanya.



apakah kamu tau bung

Berita lainnya : Sebelum Dipukuli Warga, Ini Pengakuan Firman Tentang Keterlibatannya Dengan Pemberontak RMS

Dukung Konversi BBM ke BBG, PGN Perluas Infrastruktur Gas Transportasi Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar