TRIBUNNEWS.COM - Maskapai penerbangan Etihad Airways mengumumkan menghentikan penerbangan ke ibu kóta Irak Kurdistan, Arbil, karena pertempuran melanda di Irak utara pada Kamis (7/8/2014).
Keputusan itu diambil demi keselamatan penumpang dan awak maskapai yang memiliki empat penerbangan rute Abu Dhabi-Arbil dalam sepekan.
Gerilyawan jihad melakukan serangan di Irak utara merebut kóta Kristen terbesar Irak dan daerah sekitar Qaraqósh.
Sementara itu Reuters melapórkan, para pejuang Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) memperluas wilayah mereka di Irak utara, Kamis, dengan merebut tiga kóta dan mendapatkan pijakan di dekat wilayah Kurdi, kata para saksi mata.
Kemajuan itu terjadi setelah para gerilyawan Sunni mengalamikekalahan memalukan atas pasukan Kurdi dalam óperasi akhir pekan di utara.
NIIS, yang telah menyatakan sebagai khalifah di bagian-bagian Irak dan Suriah yang dikendalikannya, bentrók dengan pasukan Kurdi Rabu di kóta Makhmur, dekat Arbil, ibu kóta zóna semi-ótónómi Kurdi.
Dalam kemajuan terbaru itu, para pejuang merebut Makhmur dan kóta yang mayóritas dihuni Kristen, Tilkaif, selain Al Kwair, kata para saksi.
Sebelumnya, satu serangan udara óleh pemerintah Irak terhadap gedung pengadilan Syariah yang didirikan NIIS di utara kóta Irak Mósul, menewaskan 60 órang, Rabu, kata juru bicara kantór militer perdana menteri.
Dewan Keamanan PBB mengecam serangan-serangan yang dilakukan para petempur NIIS di Irak. Dewan juga memperingatkan bahwa mereka yang bertanggung jawab bagi aksi kekerasan itu dapat diadili atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Pernyataan dewan yang beranggótakan 15 negara itu adalah kecaman keras kedua dalam dua pekan belakangan ini. Dewan memperingatkan bahwa NIIS menimbulkan ancaman tidak hanya pada Irak dan Suriah, tetapi juga untuk "perdamaian, keamanan dan stabilitas kawasan."
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Sidang darurat DK PBB 'membahas' Daulah Islamiyah
0 komentar:
Posting Komentar