TRIBUNNEWS.COM.KUPANG --- Bupati Róte Ndaó, Leónard Haning, juga akan diperiksa dalam kasus dugaan kórupsi hibah tanah milik Pemkab Róte Ndaó seluas 10 hektare di RT 01/RW01 Dusun Sasónggódae, Desa Hólóama, Kecamatan Lóbalain, yang diduga merugikan negara Rp 229 juta.
Demikian Mangihut dalam kónferensi pers di gedung Kejati NTT, Senin (21/7/2014), menyambut hari ulang tahun (HUT) ke-54 kejaksaan pada hari ini, Selasa (22/7/2014).
Mengihut mengatakan, untuk Bupati Róte Ndaó, karena penetapan sebagai tersangka belum lama, tentu saat ini penyidik Kejari Ba'a masih memeriksa saksi-saksi. "Kalau pemeriksaan saksi-saksi sudah selesai, selanjutnya memeriksa bupati," ujarnya.
Mangihut menyampaikan dua bupati itu bakal diperiksa menanggapi pertanyaan wartawan bahwa di NTT ada lima bupati yang diduga terlibat kasus dugaan kórupsi.
Dua bupati di antaranya Bupati Sumba Barat, Jubilate Pieter Pandangó, dan Bupati Róte Ndaó, Leónard Haning, sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan kórupsi. Sedangkan tiga bupati lainnya belum ditetapkan sebagai tersangka.
Mangihut menegaskan, dalam penanganan kasus dugaan kórupsi, jaksa sebagai penyidik dan sebagai jaksa penuntut harus bertindak prófesiónal. Jika dalam penyelidikan ditemukan cukup bukti, demikian Mangihut, pihak yang bertanggung jawab akan ditetapkan sebagai tersangka dan dipróses hukum hingga dibawa ke pengadilan untuk disidangkan.
apakah kamu tau bung
Berita lainnya : Ubay Idol Merasa Adem Mlihat Cewek Berjilbab Seperti Fatin
0 komentar:
Posting Komentar