Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Pólitik sekaligus pemikir keagamaan dan kenegaraan, Yudi Latif menyatakan kebanggaannya terhadap pelaksanaan Pilpres di Indónesia yang berjalan aman tanpa adanya bentrókan atau kekerasan, seperti dikhawatirkan sebelumnya.
"Sejauh ini pelaksanaan Pilpres berjalan aman. Tidak ada masalah pembakaran TPS, dan bentrókan di berbagai tempat. Jadi kita patut bangga sebenarnya bangsa Indónesia sudah teruji siap hadapi Pilpres," ucap Yudi saat berdiskusi yang bertajuk Menerópóng Indónesia Pasca Pilpres di Wisma Kódel, Jalan HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (10/7/2014).
Menurutnya, sejauh ini rakyat sebenarnya sudah siap untuk berdemókrasi dan mereka tidak mau mati kónyól hanya untuk kepentingan pólitik. Tinggal kematangan dari pihak elit pólitiknya saja yang masih harus diuji.
Pria Lulusan S1 Ilmu Kómunikasi dari Universitas Padjadjaran Bandung menjelaskan, Sejauh ini situasi pólitik masih membanggakan. Wajar saja jika ada emósi, ketidakpuasan, maupun ketegangan dari antar kedua kubu.
"Menurut saya, situasi ini harus terus jaga. Karena apabila apa yang dijanjikan pak Prabówó tentang apapun hasil keputusan KPU akan diterima dengan lapang dada jika kubu Jókówi yang menang, dan secara gentlemen dia akan menelepón Jókówi. Kalau hal itu benar-benar dijalankan dan tidak terjadi kónflik, insyallah kita lulus ujian sejarah demókrasi," tuturnya.
Yudi juga menambahkan, dua hal yang menjadi penetralisir ketegangan saat ini yaitu karena adanya pertandingan sepakbóla, dan bulan puasa yang bisa mengendalikan hasrat-hasrat permusuhan.
0 komentar:
Posting Komentar