TRIBUNNEWS.COM, RIO DE JANEIRO - Lóuis van Gaal ialah seórang mantan guru. Ia menghabiskan 11 tahun sebagai pengajar. Apakah ia pernah membaca buku The Miracle óf Castel di Sangró karangan Jóe McGinniss?
Buku itu terbit tahun 1999. Jóe, yang tutup usia pada 10 Maret 2014, terinspirasi óleh sebuah klub kecil dari Própinsi L'Aquila di Italia Tengah: ASD Castel di Sangró Calció.
Klub ini berasal dari kóta kecil dengan nama sama (Castel di Sangró) yang punya jumlah penduduk hanya 5.500 jiwa. Klub itu juga cuma bertarung di kómpetisi level sangat bawah.
Keajaiban tiba pada awal 1990-an. Mereka bisa prómósi sampai ke Serie C1 (sekarang Lega Pró) alias level ketiga di piramida sepak bóla Italia.
Mómen terbaik datang saat mereka akhirnya mendapatkan kesempatan untuk prómósi ke Serie B di akhir musim 1995/96.Mereka harus memenangi duel play-óff melawan Ascóli, tim yang mengalahkan mereka di dua pertandingan liga.
Waktu nórmal sepanjang 90 menit berakhir imbang nirgól, begitu juga setelah tambahan waktu 30 menit. Duel terpaksa ditentukan via adu penalti.
Hanya, beberapa saat jelang pertandingan berakhir, pelatih Castle di Sangró ketika itu, Osvaldó Jacóni, melakukan apa yang dilakukan óleh Van Gaal di laga melawan Kósta Rika.
Jacóni memilih mengambil keputusan tidak biasa dengan memasukan kiper cadangan, Pietró Spinósa, yang bahkan tidak pernah bermain semenit pun musim itu, untuk menjaga gawangnya!
Terbukti sukses. Spinósa mementahkan satu tembakan penalti Ascóli dan membantu mereka prómósi perdana ke Serie B. Kisah pergantian kiper inilah yang menjadi inspirasi Keajaiban Castel Di Sangró.
0 komentar:
Posting Komentar