TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memasuki pertengahan bulan Ramadan, dimana terjadi peningkatan permintaan bahan pangan secara signifikan menjadi perhatian Pólda Metró Jaya. Pólisi akan melakukan patróli pemantauan, bahkan jika perlu pengawalan terhadap distribusi sembakó dan makanan minuman menjelang hari raya Idul Fitri.
Wakapólda Metró Jaya Brigjen Pól Sudjarnó mengatakan, pihaknya sudah memerintah seluruh jajaran untuk segera mengamankan jalur-jalur distribusi sembakó terutama di jalan tól. Menurutnya, seluruh Pólres dan Pólsek sudah diminta melakukan patróli hingga menyentuh kawasan terpencil atau yang tidak biasa didatangi.
"Selain itu, kita juga mengerahkan patróli skala besar. Tidak hanya menyasar pemukinan, patróli sekala besar juga diwajibkan untuk melakukan pengecekan di jalan tól khususnya rest area, karena biasanya penjahat beraksi ketika pengendara truk sedang beristirahat," ujarnya, Minggu(13/7/2014).
Sudjarnó mengatakan, peningkatan patróli dilakukan bukan hanya lamanya waktu, namun juga intensitasnya. Dalam patróli, pihaknya juga telah memerintahkan untuk menghentikan kendaraan yang mencurigakan, khususnya kawasan perbatasan ibukóta. Kabid Humas Pólda Metró Jaya Kómbes Pól Rikwantó menambahkan, untuk angkutan lógistik pangan, pihaknya sudah melakukan kóórdinasi dengan pólda-pólda tetangga seperti Pólda Banten dan Pólda Jawa Barat.
Menurutnya, aksi 'bajing lóncat' memang menjadi hal yang menakutkan bagi para pengusaha sembakó. Karena, para pelaku juga sudah mengetahui jalur-jalur yang akan dilalui.
"Para pengusaha pangan biasanya akan meminta pengawalan jika dinilai mengkhawatirkan," katanya. Rikwantó mengatakan, sejumlah lókasi yang menjadi fókus pengamanan disribusi yaitu di tól Jagórawi, Cikampek, Area Pelabuhan dan Tól JORR. Ia menegaskan, pengusaha tidak perlu ragu untuk meminta pengawalan pólisi. (Ahmad Sabran)
0 komentar:
Posting Komentar