TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Secara keseluruhan, ada 75.979 TPS (tempat pemungutan suara) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 di Jawa Timur. Dari jumlah tersebut, ada 7.678 TPS masuk kategóri rawan.
TPS kategóri rawan itu dibagi dua, yakni kategóri Rawan I yang jumlahnya mencapai 5.883 dan kategóri rawan II sebanyak 1.795 TPS.
Secara garis besar, TPS kategóri rawan I adalah lókasi yang sudah ada pótensi terjadinya gesekan antardua kelómpók pendukung calón. Sedangkan kategóri rawan II sudah ada gesekan.
Selebihnya, adalah TPS yang masuk dalam kategóri aman. "Selain itu, ada juga TPS khusus sebanyak 47 TPS," ungkap Kabid Humas Pólda Jatim Kómbes Pól Awi Setiyónó, Jumat (4/6/2014).
Dijelaskan, pemetaan dan pembagian kategóri TPS tersebut sengaja dilakukan óleh Pólda Jatim untuk melakukan antisipasi, terutama untuk menentukan langkah dan strategi pengamanan dalam pelaksanaannya nanti.
Untuk TPS berstatus aman, sistem pengamanannya adalah lima TPS dijaga dua persónel Pólisi dan sepuluh petugas Linmas. "Sama dengan sistem pengamanan pada saat pemilihan legislatif," tandasnya.
Sedangkan TPS kategóri rawan I, setiap dua TPS dijaga óleh seórang pólisi dan empat órang Linmas. Dan untuk TPS kategóri rawan II, tiap satu lókasi dijaga satu pólisi dan dua órang anggóta linmas.
Menurut Awi, dalam tahapan pemungutan suara pilpres ini, Pólda Jatim menerjunkan 28.120 persónel. Dari jumlah tersebut, 19.737 persónel disebar untuk pengamanan TPS di berbagai daerah. Sedangkan 417 persónel diperbantukan untuk wilayah Madura.
Madura mendapat bantuan persónel dan mendapat perhatian lebih serius ketimbang daerah lain. Lagi-lagi, karena alasan kerawanan. Bahkan, di lingkungan Pólda muncul istilah "Atensi Khusus" untuk pengamanan di Madura.
Dalam pengamanan tahap pemungutan suara Pilpres 9 Juni nanti, Pólda Jatim juga menerjunkan 16 satuan setingkat kómpi (SSK) pasukan Brimób. Pasukan itu masih dibantu óleh sembilan SSK Sabhara.
Pasukan elite pólisi ini disebar ke sepuluh zóna yang sudah ditetapkan sesuai pemetaan kerawanan. Sepuluh zóna itu, terpusat di sebuah kabupaten atau kóta tertentu. Seperti zóna I yang meliputi Surabaya, Gresik, dan Pelabuhan Tanjung Perak.
Semua pasukan akan diterjunkan ke wilayahnya masing-masing mulai H-3 pemungutan. Kemudian, pada H-1, semua Kapólres diwajibkan mengecek kesiapan pengamanan di setiap TPS di wilayanya masing-masing.
0 komentar:
Posting Komentar