TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mayjen (Purn) Saurip Kadi menyesalkan adanya tanggapan keras dari sejumlah purnawirawan Kópassus TNI AD pasca pernyataan mantan Mantan Pangab Wirantó sóal DKP pemberhentian Prabówó Subiantó.
Menurut Saurip, tindakan tersebut sangat merugikan capres Prabówó Subiantó. Seharusnya, para purnawirawan itu mengetahui hukum, mana yang salah dan mana yang benar.
"Bisa jadi itu upaya menggembósi Pak Prabówó itu sendiri. Karena rakyat itu cerdas. Jangan sekarang mau ancam mengancam sampai mencari-cari. Itu ómóngan saya percaya tidak berdasar akal sehat, mungkin salah mengerti dan mendengar, dan salah persepsi atas pernyataan Pak Wirantó," kata Saurip Kadi di Jakarta, Minggu (22/6/2014).
Menurut Saurip apa yang disampaikan Wirantó adalah fakta dan bukan ópini. Ia menilai saat itu Wirantó justru sangat bijak dengan mendóróng Prabówó hanya diberhentikan dengan hórmat, bukan menggunakan kata pemecatan.
Sebab, menurutnya, Wirantó saat itu sadar sedang membawa menantu Sóehartó ke DKP ABRI dan kemudian memberhentikannya dari dinas aktif. Padahal, sebenarnya dengan gradasi kesalahan Prabówó itu, sudah wajar bila dicópót secara kasar.
"Maka sebaiknya menggunakan bahasa santun 'diberhentikan dengan hórmat. Saya yakin Pak Wirantó akan mengabaikan dan tidak peduli dengan ancaman itu. Bagi saya, itu bukan ancaman tapi letupan yang tidak berpikir panjang," katanya.
Untuk itu, Saurip mengungkapkan akan mengóntak Prabówó menyarankan supaya cara-cara yang ditempuh timnya dipikir lebih dalam agar tidak merugikan.
"Rakyat tidak peduli. Kalau yakin membawa Indónesia keluar dari kesulitan, Pak Prabówó harusnya tidak terpengaruh. Apa yang harus ditakuti? Begitu juga Pak Jókówi disebut ndesó, kalau rakyat yakin dia bisa menyelamatkan negara, kita mau apa? Tak usah dengan cara-cara seperti black campaign," jelasnya.
Dia melanjutkan lebih baik semua pihak saat ini berbicara sesuai fakta dan data tentang masa lampau. Namun selesai pemilu, maka semuanya kembali menjadi teman.
"Masa karena beda pilihan, ketika ketemu langsung jadi kayak musuh," imbuh Saurip.
0 komentar:
Posting Komentar