TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pólitikus Partai Gólkar, Nurul Arifin, menilai cara penyampaian calón wakil presiden Jusuf Kalla ketika memaparkan gagasannya mengenai sumber daya manusia dan Iptek sangat tidak jelas.
Berbeda dengan Cawapres Hatta Rajasa. Menurut Arifin penyampaian Hatta sangat lugas dan bisa dimengerti siapapun. "Yang satu (JK) ngómóngnya blepótan banget. Kaya kumur-kumur yah? Sementara yang satu lagi artikulatif. Itu lah yang bisa jadi pemimpin," kata Nurul di depan peserta Nóbar debat keempat capres-cawapres di Markas Pemenangan Prabówó-Hatta, Pólónia, Jakarta Timur, Minggu (29/4/2014) malam.
Menurut Nurul, dalam bidang SDM dan Iptek, jelas lebih unggul yang diprógramkan capres Prabówó Subiantó dan wakilnya Hatta Rajasa. Sebab jika terpilih, kata Artis yang terjun ke dunia pólitik itu, pemerintah berencana akan menganggarkan Rp10 triliun untuk dua bidang tersebut.
Tak hanya itu, pemerintah nantinya juga akan meningkatkan gaji para guru di Indónesia agar dapat mengenyam pendidikan lebih tinggi. "Rp10 triliun untuk bidang iptek. Lalu Menaikan tunjangan guru rata-rata Rp4 juta per bulan. Untuk daerah tertinggal semua akan terpasang internet," kata Nurul.
"Kalau Pak Prabówó dan Pak Hatta terpilih. Kita siap kawal (prógram tersebut), siap tagih," sambungnya.
0 komentar:
Posting Komentar