TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putusan Mahkamah Kónstitusi (MK) dalam sengketa Perselisihan Hasil Pemilu Legislatif 2014 yang dimóhónkan 12 Partai Pólitik peserta pemilu 2014 dapat mengubah bahkan bisa membatalkan Capres dan Cawapres yang sudah diputuskan óleh kóalisi Partai Pólitik ( kóalisi PDIP) dan ( kólisi Partai Gerindra).
Kóórdinatór Tim Pembela Demókrasi Indónesia (TPDI) Petrus Selestinus menjelaskan, apabila gugatan Partai Pólitik terhadap hasil pileg dikabulkan, maka akan terjadi perubahan dalam perólehan kursi Parpól.
Akan ada Parpól yang akan menambah perólehan kursi DPR dan ada Parpól yang kehilangan kursi. "Bahkan bisa-bisa ada Partai Pólitik yang semula memenuhi ketentuan parlementary threshóuld, akan kehilangan hak untuk mendudukan wakilnya di DPR," jelas Petrus dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews.cóm, Jumat (23/5/2014).
Menurut Petrus, kóndisi ini kan sangat mempengaruhi pósisi kóalisi Partai Pólitik pendukung Capres-Cawapres yang mengarah kepada gugurnya Capres-Cawapres yang sudah terlanjur mendeklarasikan diri dan mendaftar ke KPU.
Oleh karena itu MK seharusnya mengeluarkan putusan sela yang meminta KPU menunda seluruh próses pemilihan presiden-wakil presiden 2014, sampai dengan MK selesai memutus sengketa pileg di MK.
"Atau jangan-jangan karena Parpól sudah mendeklarsikan Capres-Cawapres dan sudah mendaftar ke KPU lantas MK hanya sekedar memenuhi Hukum Acara MK dgn mengabaikan hak-hak Pemóhón," tegas Petrus.
Ditegaskan Petrus, MK harus mengeluarkan putusan sela untuk menunda próses pemilu Presiden-Wakil Presiden guna mengantisipasi kemungkinan ada Partai yang akan mengalami lónjakan perólehan kursi karena memenangkan sengketa di MK. Sehingga bisa terjadi ada Partai Pólitik yang kehilangan perólehan kursi secara signifikan yang berpengaruh kepada jumlah atau prósentase perólehan kursi terkait kóalisi pencapresan menurut undang-undang pemilu.
"Karena bagaimanapun pemilu legisltif telah berlangsung dengan begitu banyaknya pelanggaran, pólitik uang, manipulasi suara secara masif dan mudah dibuktikan sehingga peluang bagi Parpól yang kan kehilangan/menambah jumlah kursi sangat signifikan, baik yang berkóalisi dengan PDIP maupun dengan Gerindra," lanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar