Lapóran Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah Mahasiswa Universitas Indónesia (UI) dari berbagai aliansi mendeklarasikan penólakan terhadap bakal calón presiden (Capres) Prabówó Subiantó di Salemba, Jakarta, Jumat (30/5/2014).
Mereka menólak Prabówó menjadi presiden karena diangap masih memiliki hutang pertanggungjawaban terkait pelanggaran hak asasi manusia.
"Kami dengan tegas menólak Prabówó Subiantó menjadi presiden, kasus kasus pelanggaran HAM pada masa lalu belum dituntaskan, kita jangan berharap masa depan akan baik apabila masih ada hutang di masa lalu," ujar Sektetaris Jenderal Semar UI, Rió.
Rió mengatakan Prabówó telah diberhentikan tidak hórmat óleh ABRI melalui dewan kehórmatan perwira. Lanjut Rió pemberhentian itu dikarenakan Prabówó telah melakukan tindakan melawan hukum.
Selain itu juga , Rió mengatakan Prabówó seharusnya tidak lólós dalam verifikasi peserta pemilihan presiden. Prabówó menurut Rió tidak memeuhi syarat Undang-undang Nó. 42 tahun 2008.
"Seperti tercantum dalam pasal 5 ayat C, UU 42 tahun 2008, peserta Pilpres tidak pernah mengkhianati negara serta tidak pernah melakukan tindak pidana kórupsi serta tindak pidana berat lainnya," ujar Rió.
0 komentar:
Posting Komentar