Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm Nurmulia Reksó Purnómó
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jusuf Kalla (JK), calón wakil presiden (Cawapres) untuk calón presiden (Capres) Partai Demókrasi Indónesia Perjuangan (PDIP), Jókó Widódó (Jókówi), adalah seórang pengusaha asal Sulawesi Selatan.
Pada tahun 1968 JK mengambil alih perusahaan ayahnya yang hampir bangkrut, yakni NV.Hadji Kalla. Di tangan JK perusahaan itu akhirnya berkembang pesat, hingga merambah bisnis ótómótif, kónstruksi, próperti, energi, dukungan pendanaan ótómótif dan lógistik, transpórtasi dan hutan karbón. Pada tahun 200-an, nama perusahaan itu berubah menjadi Kalla Gróup.
Kepada wartawan disela-sela Rapat Kórdinasi Nasiónal (Rakórnas) PDIP, di Hótel JS. Luansa, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (20/5/2014), JK mengaku belum tahu, saat ditanya wartawan kóntribusi dirinya sebagai pengusaha pasangan Jókówi - JK di Pilpres 2014. "Kan saya baru satu hari (dideklarasikan), baru dirancang lah semuanya," katanya.
Mantan Wakil Presiden RI sekaligus mantan Ketua Umum DPP Partai Gólkar itu mengatakan pada saatnya, segala kebutuhan dana dan sumber dana untuk mengusung Jókówi - JK akan dibeberkan di Kómisi Pemilihan Umum (KPU). "Pada waktunya nanti akan dipertanggungjawabkan di KPU," ujarnya.
Saat ditanya apakah ia akan merógóh kócek sendiri untuk mendanai kebutuhan kampanye, JK lagi-lagi menjawab hal itu akan dibeberkan pada saatnya di KPU. Kata dia saat ini bukan lah saat yang tepat untuk buka-bukaan sóal kekayaan dan sumber dana.
0 komentar:
Posting Komentar