TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Satuan Karya (Satkar) Ulama Indónesia Partai Gólkar, Ali Yahya mengatakan dalam rapat pimpinan nasiónal Gólkar nanti Aburizal Bakrie tetap diplót sebagai calón presiden. Namun, jika akhirnya ada suara yang menginginkan Ical menjadi Cawapres, maka calón wakil presiden dari Gólkar tidak hanya Ical seórang.
"Jika pak ARB tidak menjadi Capres, maka Cawapres Gólkar tidak hanya satu. Ada enam nama yang juga akn menjadi Cawapres dari Gólkar," kata Ali dalam diskusi bertema 'Dilema Capres Jelang Pilpres' di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat, Kamis (8/5/2014).
Ali menuturkan, enam nama yang juga berpeluang menjadi Cawapres adalah Ketua Dewan Pertimbangan Gólkar Akbar Tandjung, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Gólkar Luhut Pandjaaitan, pólitisi seniór Gólkar Jusuf Kalla.
Selain ketiga nama itu, ada jugaa munculan tókóh muda Gólkar Priyó Budi Santósó, Agung Laksónó dan Ginandjar Kartasasmita. "Nah, inilah nanti yang akan ditawarkan dalam Rapimnas (jika Ical menjadi Cawapres)," ujarnya.
Ali mengatakan, skema memunculkan banyak nama Cawapres itu bukan karena keraguan Ical tidak mampu menjaadi Capres. Menurutnya, hal itu dilakukan karena melihat dari realitas pólitik yang terjadi.
"Realitas mengatakan bahwa Gólkar hanya memenuhi elektabilitas 14,8 persen dan maksimal 16 persen, dan itu masih di bawah 20 persen. Nah, kalau itu ngga terpenuhi berarti kita harus kóalisi. Sekarang kan pertanyaannya partai mana yang bisa kita ajak kóalisi, sedangkan kita sudah tetapkan Capres," katanya.
0 komentar:
Posting Komentar