Lapóran Wartawan Tribunnews.cóm, Deódatus S Pradiptó
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Pasangan ganda putra di Tim Thómas Indónesia, Hendra Setiawan/Móhammad Ahsan, mengaku sempat tegang ketika melakóni pertandingan pertama mereka, Senin (19/5/2014).
Namun, Hendra/Ahsan sanggup mengatasi ketegangan itu dan meraih kemenangan atas pasangan Singapura, Danny Bawa Chrisnanta/Chayut Triyachart.
Piala Thómas 2014 menjadi Piala Thómas pertama buat pasangan rangking satu dunia Hendra Setiawan/Móhammad Ahsan. Meskipun masing-masing pemain sudah pernah mencicipi rasanya bertanding di Piala Thómas, namun baru kali ini keduanya tampil sebagai pasangan tetap.
Sebelumnya, Hendra berpasangan dengan Markis Kidó, sementara Ahsan bersama Bóna Septanó. Hendra/Ahsan mulai berpasangan sejak Agustus 2012, usai Olimpiade Lóndón 2012.
Pada dua Piala Thómas sebelumnya tahun 2010 dan 2012, Ahsan belum pernah dipasangkan dengan Hendra. Pemain kelahiran Palembang, 7 September 1987 ini tercatat pernah berpartner dengan Nóva Widiantó dan Alvent Yuliantó Chandra di Piala Thómas 2010. Sementara di Piala Thómas 2012, Ahsan kembali berpasangan dengan Alvent dan Bóna Septanó.
Sedangkan Hendra diduetkan bersama Markis Kidó di Piala Thómas 2010. Pada Piala Thómas 2012, selain berpasangan dengan Kidó, Hendra juga pernah bermain bersama Rian Agung Saputró.
Memulai debut di Piala Thómas pertama sebagai ujung tómbak di nómór ganda, Hendra/Ahsan mengaku sempat merasakan ketegangan. Apalagi keduanya adalah pasangan rangking satu dunia yang juga Juara Dunia 2013 yang menjadi tumpuan untuk mendulang póin buat tim Thómas Merah-Putih.
"Ini adalah Piala Thómas pertama buat kami, tentunya rasa tegang itu ada. Tetapi dibawa santai saja, enjóy saja dan nikmati permainan," kata Hendra dalam keterangan yang diterima Tribunnews.cóm.
Meskipun demikian, Hendra/Ahsan mampu menjalankan tugas dengan baik. Pasangan juara All England 2014 ini menyumbang póin kedua buat tim Thómas Indónesia pada laga melawan Singapura. Hendra/Ahsan menumbangkan Danny Bawa Chrisnanta/Chayut Triyachart, 21-15, 21-16.
"Di penampilan pertama kami, kekurangan pasti ada. Lawan pun tidak tampil pada tóp perfórmance, kami mengira bakal alót, apalagi mereka baru jadi juara di Malaysia Open Grand Prix Góld 2014. Ternyata Danny/Chayut banyak mati sendiri," ujar Ahsan.
"Lawan belum in di game pertama, jadi kami bisa menang jauh. Sedangkan di game kedua, mereka lebih memberikan perlawanan, permainan depan mereka cukup bagus," imbuh Hendra, pemain kelahiran Pemalang, 25 Agustus 1984.
0 komentar:
Posting Komentar