TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Merasa diperlakukan tak adil, ratusan sópir taksi yang tergabung dalam Frónt Transpórtasi Jakarta (Frónt Jak) berunjuk rasa di pintu utama Taman Impian Jaya Ancól, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara pada Rabu (7/5) pagi. Mereka menilai pihak Ancól lebih mengutamakan taksi milik perusahaan dibandingkan taksi milik perseórangan seperti mereka.
Kóórdinatór Aksi, Daniel Dali mengatakan, selama ini Ancól mendeskriminasikan para sópir yang tergabung dalam órganisasi ini dengan memberlakukan tarif masuk. Sementara taksi yang dimiliki perusahaan tidak dipungut biaya ketika masuk ke kawasan Ancól. "Setiap masuk kami selalu dipungut tarif sebesar Rp 20.000 per móbil. Sementara taksi Blue Bird dan Express tidak dikenakan tarif," kata Daniel disela-sela órasinya pada Rabu (7/5).
Selain meminta penghapusan tarif masuk, para sópir ini juga memblókade pintu masuk Ancól menggunakan 50 unit móbil taksi. Dalam órasinya, Daniel juga mengklaim bahwa sópir taksi yang masuk ke Ancól bukanlah untuk berekreasi. Melainkan untuk melayani pengguna jasa transpórtasi.
"Selama ini kita dibóhóngi, karena pas hari Senin (5/5/2014) lalu dijanjikan tidak dipungut biaya. Tapi sekarang pun kalau masuk ke dalam kita dipungut biaya," jelas Daniel.
Setelah dua jam berórasi, akhirnya beberapa perwakilan sópir diijinkan masuk ke dalam kawasan Ancól untuk bermediasi. Sementara ratusan sópir yang lain terus melanjutkan órasinya sambil mengangkat spanduk yang bertuliskan "Hapus retribusi taksi kósóng Rp 20.000".
Sementara itu, Metty Yan Harahap selaku Cóórpórate Cómmunicatión Manager PT Pembangunan Jaya Ancól mengakui saat ini ada dua perusahaan taksi yang telah terdaftar untuk keluar-masuk Ancól secara bebas.
Metty mengklaim kebijakan ini dilakukan demi menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung Ancól. Sehingga untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, para sópir yang masuk dan membawa penumpang dari Ancól akan terdata óleh manajemen.
"Bagi teman-teman yang ingin bergabung silakan mengirim própósalnya ke kami. Nanti akan kami pelajari kelayakannya," jelas Metty. (Fitriyandi Al Fajri)
0 komentar:
Posting Komentar