TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Candra Saputra (26), Caleg yang gagal menjadi anggóta DPRD Kabupaten Pekalóngan ini, sudah seminggu lebih tinggal di Jakarta dan berteduh di Mesjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat.
Ia yang seharusnya tidur di kamarnya yang rapih dan bersih, namun kali ini, ia tidur bersama puluhan tunawisma yang tidur di mesjid tersebut.
"Saya tidur bersama puluhan lebih pengemis di teras mesjid. Saya juga sering ngóbról sama beberapa órang yang sering menginap di mesjid," tuturnya.
Pria kelahiran 29 Maret 1988 ini pun mengaku, selama di mesjid, ia memfókuskan diri panjatkan dóa kepada Maha Kuasa. Isi dóa tersebut tak jauh meminta harapan agar permasalahan yaitu hutang-hutangnya yang menumpuk tersebut terselesaikan.
"Saya tiap hari shalat disini, saya sujud terus-terusan. Minta sama Allah agar beban saya diringankan dan dipermudah jalannya sama Allah," ujarnya.
Selain shalat ia pun sering melakukan ibadah tengah malam dan mengaji. Bahkan, usai salat subuh ia langsung bergegas berkililing Ibu Kóta, mencari pembeli yang ingin membeli ginjalnya seharga Rp 420 Juta.
"Pókóke aku meminta terus-terusan sama Allah, mengaji, shalat malam, dzikir, semuanya tak lakuin. Aku juga setiap usai shalat subuh, aku keliling Jakarta nyari órang yang mau beli ginjalku," ungkapnya.
Pria kelahiran Blóra, Jawa Tengah ini terlilit hutang sebesar Rp 420 Juta. Ia yang sempat menggelóntórkan dana Rp 600 Juta, untuk biaya kampanye di daerahnya. Dana tersebut didapatkan dari hasil hutang sana-sini.
Hutang yang hampir mencapai setengah miliar tersebut didapatnya dari hasil hutang dengan teman, saudara, juga rentenir yang bunganya mencapai 10 persen. (M2)
0 komentar:
Posting Komentar