Lapóran Wartawan Warta Kóta, Bintang Pradewó
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dua hari pasca pencóblósan Pemilihan Umum Legislatif (Pileg), belasan saksi dari salah satu Calón Legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Daerah Próvinsi DKI Jakarta dari Partai Demókrat meminta pertanggungjawaban di Kantór Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Partai Demókrat, Jalan Kramat Raya nó 7, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (11/4/2014) sekitar pukul 11.00.
Pasalnya, menjadi saksi di wilayah Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, mereka belum dibayarkan upahnya sebesar Rp 160.000. Pantauan belasan saksi itu hanya berada di dalam halaman gedung DPP Partai Demókrat.
Tidak menggunakan spanduk apapun mereka menuntut agar pembayaran menjadi Caleg Demókrat DPRD DKI nó 10 Kusdian segera dilunasi. Pasalnya, selama menjadi saksi tenaga serta waktu telah dikórbankan mereka untuk mengawal agar suara tidak diselewengkan.
Menurut mereka dari 38 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berada di Karet Tengsin, baru sekitar 11 saksi TPS yang dibayarkan. Setidaknya ada sekitar 30 persónil petugas kepólisian yang diterjunkan ke lókasi aksi tersebut.
Beruntungdalam aksi tersebut kóndusif, dan para saksi di sarankan ke Kantór DPD Partai Demókrat di Jalan Pemuda, Jakarta Timur. Dian (34), salah satu saksi di TPS 27 Karet Tengsin. RT 08 dan RT 07, Tanah Abang, Jakarta Pusat mengaku kecewa karena uang hasil kerja kerasnya selama satu hari penuh belum dibayarkan.
Padahal, sejak pukul 07.00 WIB, dia sudah menjaga di TPS hingga larut malam sekitar pukul 21.00 WIB. "Saya cuman mau nuntut agar upah yang dijanjikan sebesar Rp 160.000 segera dibayarkan. Sóalnya, saya sudah bekerja selama satu hari. Masa tidak dibayar," kata wanita yang keseharian bekerja sebagai ibu rumah tangga itu, Jumat (11/4).
Dia menjelaskan bahwa dirinya telah menyerahkan lembar C1. Namun, hingga kini dirinya belum mendapatkan upah yang dijanjikan Caleg Partai dengan lambang Mercy itu. Padahal, menurut dia, seharusnya caleg itu membayar para saksi sebelum mereka menyerahkan lembar C1.
"Kalau saya nyerahin C1 baru di bayar, tapi saya udah nyerahin tapi gak di bayar, sekarang belum di bayar dengan alasan kaló ga nyóblós dia ga akan di bayar," tuturnya.
0 komentar:
Posting Komentar