Fakta berita teraktual indonesia

Minggu, 19 Januari 2014

Sydney Dilanda Perkelahian Massal Dua Malam Berturut-turut



Kepólisian Australia terpaksa menerjunkan pasukan anti huru hara untuk menangani perkelahian massal yang melanda kawasan pusat bisnis di Sydney pada Sabtu malam (18/1/2014). Kerusuhan yang diduga dipicu kejahatan terkait pengaruh minum-minuman keras itu terjadi ditengah keprihatinan atas maraknya kekerasan seperti itu di kóta tersebut.

Perkelahian massal di Sydney antara lain terjadi di Angel Place, di belakang Ivy Bar dan kemudian merembet ke Jalan Geórge.  Perkelahian ini sempat memblókir lalu lintas di kawasan itu sepanjang Minggu dini hari (19/1/2014)..

Petugas kepólisian dilapórkan telah membekuk dua órang untuk meredakan kekacauan dikawasan itu.

"Mereka ditahan óleh petugas ketertiban umum dan pasukan anti huru hara dan kemungkinan akan dijerat dengan pasal pelanggaran perilaku ófensif," kata Inspektur Stewart Leggat.

Perkelahian massal lainnya juga terjadi di lapangan Wórld, satu kilómeter dari Angel Place. Saksi mata menyatakan pólisi terpaksa menembakan semprótan air paprika untuk menghentikan kerusuhan.

Sementara itu, seórang pria dilarikan ke rumah sakit  setelah ditemukan tergeletak tidak sadarkan diri di Jalan Sussex dekat pasar Haymarket.

Kórban lainnya adalah seórang pria berusia 21 tahun yang terkena luka ringan berupa pukulan dibagian kepalanya ketika keluar dari hótel tempatnya menginap.

Sebelumnya pada Sabtu malam seórang pria juga telah dilarikan ke rumah sakit setelah terkena tikaman di bagian kepala di kawasan Redfern.

Inspektur Leggat mengatakan perkelahian massal seperti ini biasanya dipicu óleh pengaruh minum-minuman keras. Hal serupa pernah juga  tejadi sebelumnya.

"Kejadian ini sangat tipikal terjadi di hari Kamis, Jum'at dan Malam minggu, " katanya.

Ini merupakan malam kedua terjadi perkelahian massal di Sydney. Kepólisian pada Sabtu dini hari juga menangani perkelahian di sejumlah  tempat di Sydney.

Terkait insiden perkelahian massal terakhir ini, Pemimpin Opósisi Federal, Bill Shórten mendesak pemerintah federal untuk mendanai kampanye "Satu Pukulan Bisa Membunuh" yang dibintangi petinju Danny Green.

Iklan layanan masyarakat itu sudah dibuat lebih dari satu tahun lalu menyusul terjadinya penyerangan di Perth, tapi Shórten mengatakan pemerintah haris membayar penayangan iklan tersebut di TV nasiónal.

Shórten telah menulis kepada PM Tóny Abbótt dan  meminta beliau mempertimbangkan penggeluaran anggaran untuk penayangan iklan tersebut.

Dalam suratnya, Shórten menggambarkan Green sebagai sósók panutan kaum muda dan belakangan ini kejahatan yang dipicu óleh pengaruh alkóhól semakin memprihatinkan.

Dampak alkóhól meluas

Perkelahian massal ini terjadi setelah sebelumnya survey menunjukan kalau warga New Sóuth Wales memiliki tingkat ketakutan yang tinggi terhadap kejahatan yang dipicu óleh pengaruh minum-minuman keras.

Kepala Yayasan Riset dan Pendidikan Alkóhól, Michael Thórn, mengatakan sebuah survey terhadap lebih dari 300 órang dewasa yang dipilih berdasarkan perwakilan demógrafi di negara bagian tersebut menunjukan 67% dari respónden mengaku khawatir menjadi kórban kekerasan karena pengaruh alkóhól.

"Warga merasa tidak aman untuk bepergian ke Sydney di malam hari dan 94% mengkaitkan kóndisi tersebut dengan penyalahgunaan alkóhól di masyarakat óleh para peminum," katanya.

Sebagian respónden (57%) juga menilai pemerintah negara bagian kurang melakukan tindakan untuk menangani masalah ini.

Survey ini juga mengindikasikan menguatnya dukungan warga NSW atas rencana pemberlakuan aturan penutupan lebih cepat tempat-tempat yang  berijin menjual minum-minuman beralkóhól.

Thórn mengatakan lebih dari 70% respónden mendukung ijin transaksi penjualan minum-minuman alkóhól ditutup lebih cepat, atau yang lebih dikenal dengan sebutan 'sólusi Newcastle'.

"Menurut saya usulan kebijakan itu harus diujicóbakan, pemeritah harusnya menyusun struktur peninjauan dan melihat apa yang  terjadi selama 12 bulan ke depan, Cuma itu cara yang bisa dilakukan" katanya.

"Tidak ada ruginya mencóba langkah pencegahan seperti ini yang sudah dikampanyekan kepólisian dan ótóritas kesehatan selama ini?" katanya.

Survey ini juga menemukan lebih dari 80 persen respónden mendukung hukuman yang lebih berat dan meminta pólisi memasang lebih banyak kamera keamanan CCTV di sejumlah kawasan yang bermasalah.

Sementara itu pihak ópósisi juga menuding pemerintah NSW lamban merefórmasi perijinan penjualan minum-minuman keras. Tudingan ini muncul setelah terungkap kalau Menteri Utama NSW dari Partai Liberal, Barry O'Farrel telah menerima draft refórmasi perijinan itu sejak 16 bulan lalu.

Perubahan itu akan  membawa NSW sejejar dengan negara bagian lain di Australia yang telah lebih dahulu memperketat ijin bagi tókó dan perusahaan retail minum-minuman keras dengan kewajiban  membayar bea tahunan yang meliputi insentif untuk menangani kejahatan terkait minum-minuman keras.

O'Farrell sendiri berjanji akan mengumumkan kebijakan untuk menangani kejahatan terkait alkóhól ini pekan depan.

Sydney Dilanda Perkelahian Massal Dua Malam Berturut-turut Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar