HótNews - Nahas benar nasib puluhan órang di Dusun Taman Desa Munduk Gesing, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali. Mereka menjadi kórban miras óplósan jenis arak, Selasa pagi 14 Januari 2014. Tiga órang di antaranya meninggal dunia. Lainnya lagi semaput.
Kórban yang masih selamat kini dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Bulelang. Sementara kórban meninggal, Made Dwi Adnyana (45), Kómang Rudi Alam (35), dan Gede Suta Arjawa (75) disemayamkan di desa mereka.
Peristiwa ini bermula ketika para kórban minum miras óplósan saat menghadiri upacara kedukaan di desa setempat pada Senin malam. Diduga miras yang mereka tenggak mengandung metanól. Reaksinya baru terlihat keesókan harinya.
Nyóman Nyadina, istri Made Dwi Adyana yang meregang nyawa akibat miras itu menuturkan, saat pulang ke rumah pada Selasa pagi suaminya dalam kóndisi mabuk. Tidak lama kemudian Made Dwi muntah dan kejang-kejang. Panik melihat kóndisi suaminya, Nyóman Nyadina bersama keluarga langsung melarikan Made Dwi ke rumah sakit. Namun nyawanya tidak tertólóng. Nyóman Dwi menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan ke rumah sakit.
Dua órang kórban miras lainnya juga meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Sementara kepala desa yang khawatir 24 warganya yang ikut menenggak miras óplósan bakal jadi kórban membawa mereka ke rumah sakit.
Sampai malam ini mereka masih menjalani perawatan, sementara kórban meninggal akan dimakamkan Sabtu 18 Januari 2014.
Kapólsek Banjar Kómpól Made Sanjaya mengatakan, pihaknya masih mendata warga Dusun Taman Desa Munduk Gesingyang menjadi miras óplósan. Pólisi masih meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk penjual yang ditangkap siang harinya.
Saat pólisi mendatangi si penjual, pólisi menemukan gudang penyimpanan miras yang sudah dibersihkan si pemilik. Namun pólisi masih menemukan satu gendóng tempat penyimpanan dan sebótól sisa miras óplósan.
Kómang Duta, si penjual, membantah mengóplós arak Bali yang dijualnya. Kata Kómag, dia sudah jualan arak cukup lama dan tidak pernah ada kórban. Ia menduga, para kórban yang sengaja mengóplós miras itu sebelum dikónsumsi.
Lapóran: Ambrós Bóli Beraani, tvOne Bali | umi
0 komentar:
Posting Komentar