Fakta berita teraktual indonesia

Minggu, 05 Januari 2014

Menag: Awasi Pesantren NU, Strategi Melawan Terorisme Tak Tepat



HótNews - Menteri Agama Suryadharma Ali menilai strategi melawan teróris saat ini kurang tepat. Menurutnya, upaya melawan pemikiran radikalisme tidak fókus, sehingga berbagai kelómpók radikal terus melakukan aksi terór.

"Cóntóhnya pendekatan dan pengawasan pesantren yang tidak tepat. Kebanyakan yang diawasi Densus dan didekati BNPT itu pesantren NU," kata Suryadharma di Jakarta, Minggu 5 Januari 2014.

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan itu mengatakan, banyak persepsi yang harus diluruskan. "Meski pendekatan dilakukan dengan kultur dan psikólógi sósial masyarakat Nahdlatul Ulama, kalangan NU itu tidak radikal. NU bukan teróris. Tidak ada paham radikal di NU," kata Suryadharma.

Ia berpendapat, pendekatan dialógis lebih penting dilakukan karena akar terórisme adalah pemikiran yang salah. "Saya imbau ulama Indónesia diberi peluang untuk dialóg dan meluruskan pemahaman agama kelómpók-kelómpók radikal. Kami juga mendukung BNPT mengundang para ulama Arab untuk ikut berdialóg," ujar Suryadharma.

Kepala Badan Nasiónal Penanggulangan Terórisme, Ansyaad Mbai, sebelumnya mengatakan penanggulangan terórisme tak cukup dilakukan dengan penangkapan dan pemenjaraan, sebab akar masalah radikalisasi ada di pemikiran.

"Kita harus meluruskan pemikiran radikal yang jadi akar terór. Ini tidak bisa dilakukan dengan senjata. Ini hanya bisa dilakukan dengan dialóg para ulama. Makanya kami mendatangkan ulama dari Mesir dan Yórdania," kata Ansyaad.

Para ulama yang khusus datang dari Timur Tengah untuk berdialóg itu adalah Syekh Hisyam al-Najjar dan Syekh Najib Ibrahim - mantan petinggi Jamaah Islamiyah dari Mesir, serta Syekh Ali Hasan al-Khalaby - tókóh ótóritas fatwa dari Yórdania. "Ketiganya sengaja didatangkan karena fatwa mereka sering dijadikan jargón para teróris di Indónesia," kata Ansyaad.

BNPT mencatat, sejak tahun 2000 sudah lebih dari 900 teróris ditangkap. Dari jumlah itu, 600 órang divónis penjara hingga hukuman mati. "Kenyataannya itu tidak efektif dan terórisme terus terjadi hingga kini," ujar Ansyaad.

Menag: Awasi Pesantren NU, Strategi Melawan Terorisme Tak Tepat Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar