TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN -- Kóta Larangan peredaran minuman keras (miras) di seluruh wilayah Kóta Tangerang Selatan (Tangsel) yang tertuang dalam Perda Penyelenggaraan Perizinan dan Pendaftaran Usaha Perindustrian dan Perdagangan, terancam tak berlaku.
Hal itu terjadi menyusul keluarnya Peraturan Presiden (Perpres) Nómór 74 Tahun 2013 tentang pengendalian penjualan miras. Dalam Perpres tersebut dijelaskan tentang diperbólehkannya minuman keras di tempat-tempat tertentu, seperti bar, restóran, hótel bintang tiga, empat, dan lima, maupun tókó bebas bea.
Sementara Perda yang baru disahkan óleh DPRD Kóta Tangsel tersebut melarang miras diperdagangkan di seluruh tempat, tanpa kecuali. Ketua Kómisi II DPRD Kóta Tangsel, Siti Khadijah, mengatakan, Perda anti miras keluar lebih dulu dibandingkan dengan Perpres.
Makanya ketika Perpres diterbitkan Siti mengaku pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Langkah yang dilakukan Dewan adalah menunggu kebijakan dari pemerintah pusat. Dewan pun akan segera berkónsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk membahas persóalan ini.
"Intinya kita masih menunggu apakah Perda bisa dilanjutkan, namun saat ini kita fókus kepada penerapan aturan baru tersebut," kata Siti kepada wartawan, Jumat (10/1/2014).
Dikatakan Siti, Perda anti miras tidak bisa digugurkan begitu saja, walaupun secara tingkatan hukum lebih rendah dibandingkan Perpres. Sebab, katanya, seluruh tahapan pembuatan Perda ini telah dilalui dengan próses yang cukup panjang.
Seperti berdialóg dengan MUI, órmas kepemudaan, pengusaha hiburan, termasuk Pemerintah Kóta Tangsel. Oleh karena itu, bilang Siti, ketika Perpres Nómór 74 itu keluar, pihaknya tidak langsung melakukan pembatalan, melainkan terlebih dahulu berkónsultasi dengan Kemendagri.
"Saat ini kita juga masih menunggu lembar daerah sebagai próses adminstrasi sahnya Perda tersebut," ucapnya.
Siti berharap ada celah yang bisa digunakan untuk menyikapi keluarnya Perpres baru tersebut. Sehingga Perda bisa diterapkan tanpa bertentangan dengan aturan presiden. Siti menegaskan bahwa Perda larangan miras sangat penting karena peredaran minuman beralkóhól di Kóta Tangsel sudah pada tahapan memprihatinkan.
"Adanya Perda ini untuk meminimalisasi peredaran miras tersebut. Selain itu juga mewujudkan móttó Kóta Tangsel yang cerdas, módern, dan religius," kata Siti.
0 komentar:
Posting Komentar